Cerita Pejalanan Beasiswa Dirjen Pembinaan Guru Dikdas


 “... niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat” (Qs. Al-Mujadalah [58]: 11)

Sesuai dengan apa yang di atas, bahwasanya jika kita ingin mengangkat derajat kita (termasuk keluarga kita) salah satu jalannya adalah dengan pendidikan. Hal itulah yang mendasari saya mencoba ikutan beasiswa ini.

Saya mengetahui bantuan peningkatan kualifikasi S2 bagi pendidik dan tenaga kependidikan dari Direktorat Pembinaan PTK Ditjen Dikdas Kemdikbud ini dari media sosial facebook, meskipun awalnya ragu apakah ini benar atau tidak?, tanpa pikir panjang lagi saya memutuskan mencoba untuk ikutan, dan membaca buku pedomannya.

Dalam buku pedoman tersebut, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi diantaranya: (1) berstatus PNS/GTY, (2) minimal sudah mengajar selama dua tahun, dan (3) berusia maksimal 37 tahun. Setelah syaratitu terpenuhi, maka kita bisa mengirim berkas pendaftaran yang ditujukan kepada Subdit PTK SD Direktorat Pembinaan PTK Dikdas, Kompleks Kemdikbud Gedung C Lantai 18, Jl. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta.Telp./Faks. (021) 57853741, 57851921, yang meliputi: (1) surat permohonan bantuan peningkatan kualifikasi S2, (2) surat pernyataan kesanggupan studi S-2 di Perguruan Tinggi yang sudah ditentukan, (3) surat keterangan sehat dari dokter, (3) surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), (4) identitas peserta, (5) pasfoto 4 x 6 berwarna sejumlah 4 lembar, (6) daftar riwayat hidup, (7) fotokopi Ijazah S-1 dan Transkrip Nilai yang dilegalisasi, (8) fotokopi KTP yang dilegalisasi, dan (9) fotokopi SK Pengangkatan Pertama yang dilegalisasi.

Setelah mengetahui segala persyaratan yang diperlukan itu semua, yang pertama saya lakukan adalah meminta ijin kepada kepala sekolah, karena status saya adalah GTY, dan alhamdulillah kepala sekolah saya mendukung untuk mengikuti program ini. Dan beliau berpesan “Selagi muda kenapa tidak, kalau sudah tua, bahkan udah berkeluarga kemungkinan sulit, karena beliau pernah mendapatkan tawaran S3 di Madinah, dan sudah lolos seleksinya, tetapi tidak jadi diambil karena sudah berkeluarga, dan anak-anaknya masih kecil-kecil.”

Satu per satu berkas saya urus. Pertama SKCK. Mengurus SKCK ini adalah pengalaman pertama, karena sebelumnya saya belum pernah membuat. Hanya modal tanya-tanya di warnet waktu mencetak foto, saya urus SKCK ini. dimulai minta surat pengantar dari kantor desa, hingga ke polsek. Dan ketika di kantor desa, kepala desa pun tidak ada, karena ada rapat di kantor desa Ranggeh, dan disarankan oleh pegawai kantor desa yang lain untuk menemui beliau di sana, dan akhirnyapun saya temui di sana, dan alhamdulillah tidak perlu ke kantor desa lagi, karena beliau juga membawa stempel. Lanjut ke polsek Keboncandi, untuk mengurus SKCK, di sana kita suruh mengisi formulir, dan ternyata selain surat rekomendasi dari kantor desa, diperlukan juga foto kopi kartu keluarga, dan akhirnya pulang ke rumah untuk mengambilnya untuk foto kopi.

Kedua, Surat Keterangan Sehat dan Foto Kopi KTP yang dilegalisasi. Mengurus surat yang kedua ini saya lakukan ketika hari selasa, ketika jam pelajaran ke 1-4 saya kosong, karena mata pelajaran PJOK dan Akidah Akhlak, saya pun minta ijin ke kepala sekoah untuk datang terlambat, karena untuk mengurus kedua surat ini. Legalisasi KTP hanya sebentar, tidak ada 5 menit selesai, karena hanya cukup legalisir di Kecamatan, dan tidak perlu ke Dispendukcapil. Lanjut mengurus surat keterangan sehat di Puskesmas Gondangwetan, di sini yang harus sabar untuk mengantri, karena banyak orang yang berobat.

Setelah ketiga berkas tadi sudah selesai, berkas yang harus dipersiapkan lebih ringan karena tinggal foto kopi ijazah, transkrip nilai, SK pengangkatan pertama yang dilegalisisasi, serta membuat surat permohonan bantuan peningkatan kualifikasi S2.

Semua berkas telah selesai dan dibendel jadi satu, lanjut meminta tanda tangan kepada kepala sekolah dan kepala dinas pendidikan Kota Pasuruan. Tidak cukup tidak hari untuk meminta tanda tangan untuk kepala dinas, mungkin karena sibuknya, dan untuk mengambilnya di Bidang TK/SD perlu balik tiga kali, pertama karena ada rapat di SDN Karanganyar, kedua karena beliaunya sakit, dan baru yang ketiga ketemu dengan beliaunya dan bisa diambil berkasnya. Setelah dari Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, langsung saja saya foto kopi semua berkas di Jalan Slagah dan saya kirim lewat kantor pos tepatnya pada tanggal 17 Juni 2015.

Alhamdulillah berkas persyaratan sudah terkirim, dan setiap pagi ketika sampai di sekolah langsung buka komputer sekolah untuk ngecek e-mail, apakah sudah ada pengumaman seleksi apa belum?.
Dan akhirnya, sesuai dengan Surat Direktur Pembinaan Guru Dikdas, Dirjen GTK Nomor: 408/B3.2/LL/2015 tanggal 30 September 2015 saya dinyatakan lolos seleksi berkas, dan berhak mengikuti sosialisasi bantuan peningkatan kualifikasi guru dasar dan sekolah menengah pertama (regional timur), di Sanur Paradise Plaza Hotel.

Pertama saya tidak yakin apakah pengumuman ini benar?, karena tempat pelaksanaan seleksi di Bali. Karena sebelumnya sekolah saya mendapatkan undangan juga di Bali tentang akreditasi, dan ternyata itu cuman penipuan, dan takutnya seperti itu. Untuk meyakinkan ini benar atau tidak?, saya mencoba menelpon ke tempat pelaksanaan, dan ternyata benar.

Kedua, saya merasa bingung karena tempat pelaksanaan tes yang sangat jauh, dan dari kota Pasuruan untuk SD ternyata saya sendirian, dan ketika saya buka surat perizinan seleksi ada 2 guru yang sekota dengan saya, yakni Ibu Fika Rahmawati, S.Pd. dan Ibu Widyanti Nur Alawiyah, S.Ps. dari SMP Negeri 7. Tanpa ba bi bu lagi, ketika istirahat sekolah saya ke SMP Negeri 7 untuk menemui kedua beliau tersebut, tujuannya sich untuk mengajak berangkat bersama-sama ke Bali. Dan ternyata beliau tidak mengetahui kabar kalau lolos seleksi juga. Dan akhirnya kita mengurus SPD bersama-sama ke dinas, meskipun satu dari beliau tidak bisa ikutan tes di Bali, karena terganjal oleh surat ijin seleksi (karena beliau PNS).

Goes To Bali (8-10 Oktober 2015)

Tak menyangka bisa berangkat ke Pulau Dewata, karena tak ada uang tabungan sama sekali untuk biaya berangkat, dan aku tidak memberi tahu Ibu ku sebelumnya, dan baru satu belum berangkat aku memberi tahu beliau. “Kalau untuk pendidikan, pasti ada aja uang.” Kata-kata itu yang sampai saat ini aku pegang, yang mana kata-kata ini aku peroleh dari seorang mahasiswa IAIN Sunan Ampel ketika KKN di desa ku sekitar tahun 2009.

Pukul 04.30 aku berangkat ke bandara Juanda, tentunya nebeng mobilnya Bu Fika, karena beliau di antar oleh ayahnya. Dan ketika sampai di bandara, kita merasa kebingungan, harus masuk lewat mana, karena seblumnya kita tidak pernah naik pesawat. Dan ternyata, ketika kita di bandara kita bertemu dengan teman seperjuangan yang akan mengikuti tes seleksi juga, ada yang dari Jombang, Mojokerto, Lamongan, dan sebagainya, tetapi kita berdua ikutan nimbrung dengan kontingen dari Lamongan, kalau nggak salah ada Bu Fery, Bu Elly, Pak Chandra, dan Pak Nasrul yang sekarang semuanya menjadi teman di Unesa.

Dan yang membuat saya ketawa adalah, ketika waktu pengecekan barang bawaan, dan ternyata ketika punya saya dan Bu Fika sama-sama bunyi, dan ternyata itu gara-gara gunting dan silet yang berada di tempat pensil.. hehehe (pengalaman pertama).

Nunggu beberapa menit dengan beberapa canda dan tentunya foto-foto, akhirnya kita terbang ke pulau Dewata denga Citylink. Dan sesampai di bandara Ngurah rai kita berpisah dengan teman-teman yang lain, karena saya dan Bu Fika harus ke counter citylink untuk ngeprint boardingpass lagi, karena kita tinggal di bandara Juanda, karena itu sangat urgen, sebagai bukti penggantian uang. Hehehe... Boarding pass kelar, kita menuju ke tempat taxi untuk ke tempat acara, dan di sini kita bertemu dengan teman guru sesama dari Kab. Pasuruan, dari SDIT Bumi Daru Najah dan kita berangkat satu taxi dengan beliaum untuk menghemat harga.

Sesampai di hotel, ternyata kita harus menunggu, karena check in jam 13.00 WITA. Setelah check in di resepsionis dan mendapatkan kunci kamar dilanjut kita untuk melakukan registrasi dan saya mendapatkan nomor urut tes 147, dilanjut untuk istirahat di kamar dan ternyata saya sekamar dengan Bapak Luluk Yunan Badaru Samsi, S.Pd. dari SMP Negeri 1 Bareng, Kabupaten Jombang.

Acara kegiatan dimulai pada malam hari, sekitar pukul 20.00 WITA, yaitu acara sosialisai dan seleksi bantuan peningkatan kualifikasi guru SD dan SMP Regional Timur, dengan urutan acara sebagai berikut: (1) menyanyikan lagu indonesia raya, (2) berdoa, yang dipimpin oleh bapak Hapipi, S.Pd. dari kota Mataram, (3) laporan kegiatan oleh Ketua Penyelenggara, yaitu ibu Edna Betty, (4) pembukaan serta sambutan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga yang diwakili oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar Bapak Drs. Nyoman Subrata, M.M.

Kegiatan acara dilanjut pada pagi harinya, yaitu tes seleksi yang terdiri atas tes potensial akademik dan bahasa Inggris, dan untuk guru SD dibagi dalam tiga ruangan yaitu Negara Room (lantai 2), Combine 1 dan 2 (Lantai 4). Dan saya berkesempatan ikutan tes di combine 4, yang mana saya duduk dengan Bapak Slamet Irji’i, S.Pd.I. dari kabupaten Mojokerto yang sekarang di terima di UM dan Bapak Mohammad Ali Ridho, S.Pd.I. dari kabupaten Pamekasan yang sekarang diterima di Unesa juga jurusan Manajemen Pendidikan.

Tes hanya berlangsung setengah hari, yaitu mulai jam 08.00-09.30 WITA untuk tes TPA, dilanjut pukul 09.30-11.00 WITA untuk tes bahasa Inggris, dan sebagai bocoran untuk tes bahasa Inggris semuanya reading, kita dikasih teks bacaan lantas soalnya pilihan ganda..

Setelah mengerjakan tes, kita breaks hingga malam hari pada acara sosialisasi dari keempat LPTK yang ditunjuk sebagai tempat studi (UM, UPI, UNY, UNESA). Tanpa menghabiskan kesempatan waktu luang, banyak peserta yang menghabiskan dengan jalan-jalan ke tempat wisata yang ada di Pulau Dewata terutama pantai Sanur, kita tinggal jalan saja. Di hari terakhir, tidak ada acara yang berat, karena sudah kita lalui di hari sebelumnya, di hari ini hanya pengantian akomodasi dari pihak kemendikbud.

Kegiatan acara sudah selesai, saya dan Bu Fika merasa bingung mau kemana, karena kita sudah pesan penerbangan jam 19.00 WITA, dan akhirnya kita putuskan untuk menunggu santai di lobi hotel bersama dengan Pak Yunan dan Bu Ratna dari Kabupaten Jombang serta dari teman-teman dari Toraja. Dan disitu kita membuat permaianan, meskipun hanya Bu Fika yang melakukannya, yaitu kita harus berdiri di depan hotel untuk menghentikan taxi. Tetapi itu tidak berlangsung lama, karena kita lanjutkan perjalanan ke Krisna untuk membeli oleh-oleh untuk orang di rumah. Setelah dari Krisna, kita langsung menuju ke Bandara Ngurah Rai untuk perjalanan pulang, dan disitu kita berpisah dengan beliau berdua yang dari Kabupaten Jombang, karena beliau naik Lion Air sedangkan kita naik Citylink.

Dan ketika kita di pesawat perjalan pulang, bertambah lagi satu kenalan yang dari Kabupaten Pasuruan, yaitu Ibu Khoirotul Islakhiyah, S.Pd. dari SMP Negeri Lumbang, Ibu Aris Trapsilowati, S.Pd. dari SMP Negeri 2 Sukorejo, dan Bapak Yusdi Afandi, S.Pd. dari SMP Negeri 3 Purwodadi, dan kita pun dari bandara Juanda, naik bis bersama-sama menuju ke Juanda, hingga ke Pasuruan.

Pengumuman yang dinanti-nanti.

Berselang sepuluh dari tes di Bali, pengumuman seleksi penerima bantuan peningkatan kualifikasi S2 bagi guru Dikdas pun keluar, dan pertama kali saya mengetahui kabar kalau diterima di Prodi Dikdas Unesa dari Bu Fika, teman seperjuangan dari Kota Pasuruan yang mengikuti tes di Bali, dan beliau karang juga diterima di UM. Setelah mengetahui dari beliau kemudian saya mengecek di website pascasarjana Unesa, dan ternyata benar sudah ada pengumuman, dan nama saya ada di situ, pengumuman ini sesuai dengan Keputusan Direktur Pembinaan Guru Dikdas, Dirjen GTK, Kemdikbud Nomor: 833/B3.2/KP/2015 tentang Penerima Pemberian Bantuan Peningkatan Kualifikasi Guru Pendidikan Dasar Pada Universitas Negeri Surabaya, beserta itu dilampirkan juga jadwal untuk registrasi dan persyratan administrasi yang harus dipenuhi.

Berkas-Berkas yang harus dipenuhi:

1. Surat Permohonan Bantuan Peningkatan Kualifikasi S2


2. Surat Pernyataan Kesanggupan Studi

3. Surat Keterangan Sehat Dari Dokter

4. Surat Keterangan Catatan Kepolisian

5. Identitas Peserta Seleksi Bantuan Peningkatan Kualifikasi S2 PTK SD 2015

6. Ijazah dan Transkrip Nilai yang dilegalisasi


7. Foto Kopi KTP yang dilegalisasi

8. SK Pengangkatan Pertama

9. Resi Pengiriman Berkas


10. Permohonan Ijin Seleksi di Bali setelah seleksi berkas


11. Jadwal Seleksi di Bali



12. Buku Pedoman dan Nomor Tes

13. Hitungan Waktu TPA


14. Surat Kepetusan Penerima Bantuan Peningkatan Kualifikasi Pendidikan S2



Penulis : Bakhrul Ulum ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Cerita Pejalanan Beasiswa Dirjen Pembinaan Guru Dikdas ini dipublish oleh Bakhrul Ulum pada hari Sunday 14 February 2016. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 4 komentar: di postingan Cerita Pejalanan Beasiswa Dirjen Pembinaan Guru Dikdas
 

4 comments:

  1. waah..hebat pak, runtut banget, memang perlu banget nulis cerita hidup kita agar bermanfaat untuk orang lain, saya baru kepikiran lho, padahal sebelum ini juga sering cari info dari blog tapi tidak terpikir untuk menulis yang seperti ini :)

    ReplyDelete
  2. hehehe... lagi belajar nulis di blog ini Mbak Khoirotul Islahiyah...
    asal nulis saja, apa yang ada dipikiran langsung dituangkan..

    ditunggu juga cerita menarik dari mbaknya yach...

    terima kasih sudah mampir di blogeulum.blogspot.co.id

    ReplyDelete