Menulis merupakan suatu aktivitas yang melahirkan apa yang ada di
pikiran atau apa yang diproses pikiran. Kita semua tentunya pernah menulis,
seperti menulis surat untuk teman kita atau untuk guru kita, atau untuk orang
tua kita. Jadi, dengan pernah menulis surat semacam itu, tentu kita sudah punya
bekal untuk menulis. Memang banyak jenis tulisan (buku, artikel, cerpen, novel,
dll), tentu kita perlu memahami karakteristik dari jenis tulisan apa yang akan kita
tulis. Misalnya menulis artikel, maka kita harus menggunakan bahasa yang lebih
formal dan kalimatnya tertata dengan rapi, serta kita perlu membaca beberapa
artikel tulisan orang lain di media cetak atau elektronik sebagai referensi
penulisan.
Setiap orang terlahir dengan potensi tidak terbatas, born to be
genius (dilahirkan untuk menjadi jenius). Jadi gunakan potensi yang kita
miliki untuk banyak membaca serta untuk menulis apa yang kita pikirkan sehingga
menjadi sebuah tulisan. Membaca merupakan kunci sukses menulis. Tidak bisa
membaca berarti tidak bisa menulis. Malas membaca berarti malas menulis. Tidak
ada waktu untuk membaca, berarti tidak ada waktu untuk menulis. Membaca
merupakan sumber inspirasi dalam menulis. Dengan membaca buku kita dapat
memperkaya isi dari tulisan yang kita tulis dan memberikan warna (tidak
kering). Akan tetapi, Membaca saja tidak cukup, untuk mendapatkan topik-topik
tulisan yang tajam dan asli, kita perlu melakukan perenungan.
Menulis sebuah artikel laksana kita menjawab sebuah soal ujian.
Pertama kita harus membaca dan memahami dari soal pertanyaan, kemudian kita
tuangkan jawaban pada lembar jawaban dengan tulisan. Banyak manfaat yang kita
dapatkan dari menulis, di antaranya:
1. Dengan
menulis kita bisa menuangkan ide, gagasan, atau nilai dengan lebih leluasa dan
terkontrol. Maksudnya adalah, dengan media tulisan kita bisa membaca secara
berulang-ulang apa yang kita tulis sebelum apa yang kita tulis kita berikan
kepada pembaca (mengoreksi isi bacaan/editing). Berbeda dengan bahasa lisan,
yang tidak bisa diralat dan hanya spontanitas.
2.
Dengan
tulisan, sebuah gagasan kita menjadi lebih luas. Maksudnya adalah, ketika tulisan kita
disebarluaskan kepada pembaca, baik melalui media cetak atau elektronik berarti
kita telah memengaruhi banyak orang berbeda dengan tulisan yang hanya disimpan
pada lemari dan penyampaian secara lisan. Tidak kebayang jikalau kita
menyampaikan gagasan secara lisan, berapa banyak energi dan waktu yang kita
perlukan untuk menyampaikan kepada ribuan orang.
3.
Gagasan
yang kita tulis dan tersebar akan terdokumentasi cukup lama. Dengan tulisan
kita yang tersebar luaskan dengan berbagai media seperti media cetak,
elektronik, dan yang terbukukan akan terdokumentasi di rak-rak perpustakaan.
Sebagai contoh juga, ketika kita membaca buku hasil karya penulis yang telah
lama meninggal dunia, berarti tulisan seorang tokoh yang tertulis rapi ini
menunjukkan bahwa tulisan tokoh tersebut terdokumentasi dengan lama, meskipun
orangnya telah lama meninggalkan dunia.
4.
Dengan
menulis kita bisa melakukan banyak hal. Banyak yang kita lakukan dari menulis,
seperti membuat proposal (usulan kegiatan), menulis laporan, menulis hak jawab
di media dan lain-lainnya memerlukan keterampilan menulis. Tulisan juga bisa
menjadi sarana promosi.
Menulis adalah hal yang tidak susah, yang susah adalah untuk
memulainya. Apalagi kalau orang yang suka membaca buku, pasti untuk menulis
akan lebih mudah. Menulis adalah ibarat bicara dengan teman atau keluarga kita.
Bicara tidaklah sulit, begitu pula dengan menulis. Menulis hanyalah pembicaraan
yang dimuat dalam tulisan. Dengan demikian menulis adalah hal yang sangat
mudah, yang penting adalah ada kemauan dan niat.
“Keberhasilan ditentukan oleh 99% kemauan, selebihnya bakat”
(Einstein)
Sumber: Danial, R. Deni Muhammad. 2008. Menjadi Penulis Mulai dari
Sekarang. Semarang: PT. Sindur Press
0 comments:
Post a Comment