ISLAM ITU NASIONALIS

Sudah menjadi fakta sejarah nasional bahwa kemerdekaan yang direbut dari tangan penjajah, mayoritas diperjuangkan oleh umat Islam yang yang dipimpin oleh para tokohnya dari berbagai kalangan, seperti para ulama, kiai, ustad dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya. Mereka tampil sebagai garda terdepan dalam dalam mengusir penjajah. Karena mengusir penjajah itu, bagi kaum muslim, bukan panggilan semata-mata ibu pertiwi, maupun tanah air, tetapi merupakan panggilan suci yang yang bersumberkan dari ketauhidan dan keimanan.
Islam adalah ajaran yang menentang segala bentuk penjajahan dan perbudakan dalam seluruh tatanan kehidupan. Tidak boleh satu suku bangsa merasa lebih baik dari pada bangsa yang lainnya, karena manusia diciptakan berbagai suku bangsa untuk saling mengenal, bukan saling menjajah. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam Al-Qur’an Surah Al-Hujurat [49] ayat 13:

يايهاالناس اناخلقنكم من ذكروانثى وجعلنكم شعوباوقبائل لتعارفوا ان اكرمكم عندالله اتقكم ان الله عليمم خبير
Artinya:
“Wahai manusia! Sungguh, kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.”[1]
Para pejuang yang notabene orang-orang Islam itu selalu meneriakkan kalimat takbir (Allahu Akbar) ketika menggerakkan massa untuk menghadapi serangan musuh. Sebagai contoh yang dilakukan oleh Bung Tomo dalam pertempuran 10 November di Surabaya. Di bagian akhir pidatonya guna membakar semangat arek-arek Surabaya Bung Tomo dengan lantang meneriakkan kalimat takbir sebanyak tiga kali.
Walaupun hanya dengan bersenjatakan bambu runcing, sementara penjajah dengan senjata api yang lebih kuat dan modern. Ternyata mereka dianugerahi kemenangan oleh Allah Swt., dan sebagai bukti rasa syukur kepada-Nya, diukirlah kalimat Allah Swt. pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea ketiga, yang berbunyi: “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa …………”
Fakta-fakta di atas menunjukkan bahwa umat Islam yang memiliki akidah yang benar itu sesungguhnya nasionalisme. Tidak ada dikotomi atau pemisahan antara Islam dan nasionalisme, karena pada dasarnya nasionalisme itu adalah bagian dari ajaran Islam

Nasionalisme menurut pandangan Islam
Nasionalisme berasal dari bahasa nation (dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman) yang berarti bangsa, dan mendapat imbuhan –isme yang berarti paham. Jadi secara sederhana nasionalisme dapat diartikan sebagai paham tentang semangat kebangsaan, perasaan kebangsaan, yaitu semangat cinta atau perasaan cinta terhadap bangsa dan tanah air.
Adapun pengertiaan nasionalisme menurut para ahli sebagai berikut:
1.    Prof. Dr. M. Dimyati Hartono, S.H., nasionalisme merupakan rasa kecintaan terhadap negaranya yang tidak dapat dilepaskan dari rasa patriotisme.
2.    Nazaruddin Syamsuddin, nasionalisme merupakan suatu konsep yang berpendapat bahwa kesetiaan individu diserahkan sepenuhnya kepada negara.[2]
3.    Hans Kohn, nasionalisme adalah suatu paham yang bependapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan.[3]
4.    Sartono Kartodirjo, nasionalisme memuat tentang kesatuan (unity), kebebasan (liberty), kesamaan (equality), demokrasi, kepribadian nasional, serta prestasi kolektif. [4]
Dengan demikian, nasionalisme merupakan suatu paham kesdaran untuk hidup bersama sebagai suatu bangsa, karena adanya kebersamaan kepentingan, rasa senasib seperjuangan dalam menghadapi masa lalu dan masa kini, serta kesamaan pandangan, harapan dan tujuan dalam merumuskan cita-cita masa depan bangsa.
Kita sebagai warga negara, sudah selayaknya memiliki rasa bangga dan mencintai terhadap bangsa dan negaranya sendiri. Akan tetapi, rasa bangga dan cinta kita terhadap bangsa dan negara ini dengan sewajarnya, bukan berarti mengagung-agungkan bangsa dan negara sendiri, dengan menganggap lebih unggul dan hebat dari pada bangsa dan negara lain. Dengan artian, kita tidak boleh memiliki semangat nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme), tetapi kita harus mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai, dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain.
Islam dan nasionalisme adalah dua sisi mata uang yang saling memberikan makna. Keduanya tidak bisa diposisikan secara dikotomi atau terpisahkan. Nasionalisme selalu meletakkan keberagamaan atau pluralitas sebagai konteks utama yang darinya dapat melahirkan ikatan dasar yang menyatukan sebuah negara dan bangsa.
Sebagai umat Islam percaya bahwa nasionalisme tidak bertentangan dengan Islam dan bahkan merupakan bagian dari Islam itu sendiri. Dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah [2] ayat 126 diceritakan bahwa Nabi Ibrahim As. berdoa kepada Allah Swt. agar negeri Mekah dijadikan negeri yang aman dan negeri yang yang diberi rezeki. Hal ini menunjukkan bahwa rasa kecintaan terhadap bangsa (negeri) sudah ada ketika zaman Nabi Ibrahim As. tercermin dari doa yang dipanjatkannya oleh Nabi Ibrahim As.
واذقال ابرهم رب اجعل هذا بلدا امنا ورزق اهله من الثمرت من امن منهم باالله واليوم الاخر, قال ومن كفر فامتعه قليلا ثم اضطره الى عذاب النار, وبئس المصير
Artinya:
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Mekah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu diantara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian,” Dia (Allah) berfirman, “Dan kepada orang yang kafir akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.”[5]
Rosulullah Saw. bersabda yang berbunyi:
                          حب الوطن من الايمان
Artinya:
“Cinta tanah air adalah sebagian dari iman.”
Sejalan dengan firman Allah Swt. dan hadits Nabi di atas, Hasan al-Banna[6] berpendapat bahwa menjadi seorang muslim yang baik, tidak berarti menjadi seorang yang anti nasionalisme, karena nasionalisme tidak bertentangan dengan ajaran Islam, melainkaan keduanya bersenyawa.
Jadi, dari berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa nasionalisme yang dimaksud mengandung nilai tentang kecintaan terhadap tanah air, mempererat persaudaraan, bela negara untuk membebaskan diri dari kolonialisme. Nasionalisme dengan arti demikian, tentu tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Sebaliknya, bahkan merupakan bagian dari Islam karena mencerminkan nilai-nilai universalnya. Nasionalisme yang ditolak Islam adalah sikap fanatisme dan kecintaan yang berlebihan terhadap bangsa dan negara sehingga menimbulkan banyak ke-mudlarat-an (bahaya) bagi pihak lain di luarnya.
Sungguh amat naïf, berpikiran sempit dan ahistoris, orang-orang dan para pemimpin yang menbedakan bahkan mempertentangkan antara Islam dan nasionalisme, serta Islam dengan nasionalis. Mudah-mudahan kita semua bisa berpikir jernih dan prospektif untuk membangun masa depan negeri ini yang berkeadilan dan berkesejahteraan. Amin……..!!!!



[1] Kementerian Agama RI. 2011. At-Thayyib: Al-Qur’an Transliterasi Per Kata dan Terjemahan Per Kata. Hlm: 517.
[2] Nazaruddin Syamsuddin. 1988. Bung Karno, Kenyataan Politik dan Kenyataan Praktik. Hlm: 37
[3] Hans Kohn. 1984. Nasionalisme, Arti dan Sejarahnya. Hlm: 11
[4] Sartono Kartodirjo. 1999. Multidimensi Pembangunan Bangsa Etos Nasionalisme dan Negara Kesatuan. Hlm: 60
[5] [5] Kementerian Agama RI. 2011. At-Thayyib: Al-Qur’an Transliterasi Per Kata dan Terjemahan Per Kata. Hlm: 19.
[6] Hasan  al-Banna dilahirkan pada tanggal 14 Oktober 1906. Ayahnya, Syaikh Ahmad al-Banna adalah seorang ulama fiqh dan hadits. Pada usia 12 tahun, Hasan al-Banna telah menghafalkan Al-Qur’an. Hasan al-Banna adalah seorang mujahid dakwah, peletak dasar-dasar gerakan Islam sekaligus sebagai pendiri dan pimpinan Ikhwanul Muslimin (Persaudaraan Muslim).

Penulis : Bakhrul Ulum ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel ISLAM ITU NASIONALIS ini dipublish oleh Bakhrul Ulum pada hari Tuesday, 7 April 2015. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 7 komentar: di postingan ISLAM ITU NASIONALIS
 

7 comments:

  1. hati-hati mengatakan para pejuang kemerdekaan indonesia adalah nasionalis, tolong pelajari sejarah dengan benar. dan hati-hati dikala anda mengatakan nasionalisme sesuai dengan islam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih atas sarannya mas..
      Inilah saya yang masih fakir, dengan saran dari masnya, saya bisa menjadi motivasi saya untuk terus belajar tentang hal ini...
      terima kasih mas..

      Delete
    2. Kalo gitu adanya gerakan seperti GAM opm DLL. Gak dilarang dalam Islam. Alloh menciptakan manusia berbangsa2/bersuku2 agar kita sailing mengenal maka gak masalah dong jika kaum Muslim may but negara masing2 sesuai dengan suku2 nya sendiri2. Kan cinta tanah air,desa,suku, bagaian Dari Oman jadi gak masalah kan jika kami Muslim Indonesia mau melepaskan diri Dari nkri Dan biking negara masing2. Selama gak ganggu Yang Latin.oke. kalo ITU dilarang dengan Alasan Islam menghendaki persatuan kenapa gak di but negara khilafah aka Yang akan mempersatukan seluruh bangsa Muslim didunia. Tapi mendirikan negara berdasarkan wilayah,suku,bangsa kan gak do larang oleh kerena ITU kami mau memisahkan diri Dari nkri. Mau but negara sendiri sesuai dengan tanah air Dan suku kami, one😁 salam perdamaian.

      Delete
    3. Kalo gitu adanya gerakan seperti GAM opm DLL. Gak dilarang dalam Islam. Alloh menciptakan manusia berbangsa2/bersuku2 agar kita sailing mengenal maka gak masalah dong jika kaum Muslim may but negara masing2 sesuai dengan suku2 nya sendiri2. Kan cinta tanah air,desa,suku, bagaian Dari Oman jadi gak masalah kan jika kami Muslim Indonesia mau melepaskan diri Dari nkri Dan biking negara masing2. Selama gak ganggu Yang Latin.oke. kalo ITU dilarang dengan Alasan Islam menghendaki persatuan kenapa gak di but negara khilafah aka Yang akan mempersatukan seluruh bangsa Muslim didunia. Tapi mendirikan negara berdasarkan wilayah,suku,bangsa kan gak do larang oleh kerena ITU kami mau memisahkan diri Dari nkri. Mau but negara sendiri sesuai dengan tanah air Dan suku kami, one😁 salam perdamaian.

      Delete
    4. Kalo gitu adanya gerakan seperti GAM opm DLL. Gak dilarang dalam Islam. Alloh menciptakan manusia berbangsa2/bersuku2 agar kita sailing mengenal maka gak masalah dong jika kaum Muslim may but negara masing2 sesuai dengan suku2 nya sendiri2. Kan cinta tanah air,desa,suku, bagaian Dari Oman jadi gak masalah kan jika kami Muslim Indonesia mau melepaskan diri Dari nkri Dan biking negara masing2. Selama gak ganggu Yang Latin.oke. kalo ITU dilarang dengan Alasan Islam menghendaki persatuan kenapa gak di but negara khilafah aka Yang akan mempersatukan seluruh bangsa Muslim didunia. Tapi mendirikan negara berdasarkan wilayah,suku,bangsa kan gak do larang oleh kerena ITU kami mau memisahkan diri Dari nkri. Mau but negara sendiri sesuai dengan tanah air Dan suku kami, one😁 salam perdamaian.

      Delete
    5. Kalo gitu adanya gerakan seperti GAM opm DLL. Gak dilarang dalam Islam. Alloh menciptakan manusia berbangsa2/bersuku2 agar kita sailing mengenal maka gak masalah dong jika kaum Muslim may but negara masing2 sesuai dengan suku2 nya sendiri2. Kan cinta tanah air,desa,suku, bagaian Dari Oman jadi gak masalah kan jika kami Muslim Indonesia mau melepaskan diri Dari nkri Dan biking negara masing2. Selama gak ganggu Yang Latin.oke. kalo ITU dilarang dengan Alasan Islam menghendaki persatuan kenapa gak di but negara khilafah aka Yang akan mempersatukan seluruh bangsa Muslim didunia. Tapi mendirikan negara berdasarkan wilayah,suku,bangsa kan gak do larang oleh kerena ITU kami mau memisahkan diri Dari nkri. Mau but negara sendiri sesuai dengan tanah air Dan suku kami, one😁 salam perdamaian.

      Delete
  2. Islam ITU nasionalis. Karena alloh menciptakan manusia berbangsa2 agar sailing mengenal. Dan tidal bertentangan dengan ajaran Islam selama tidal merendahkan Yang main. Maka jangan salahkan jika Ada gerakan aceh merdeka kan mereka nasionalis Dan tidal merendahkan golongan Yang lain

    ReplyDelete