Pagi ini aku berangkat kerja lebih awal, karena ada sebuah urusan
untuk mengantar sesuatu ke rumah saudara. Dan ketika sampai di perempatan jalan
Bugul Kidul, di sini terjadi suatu kejadian yang membuat degup jantung berdetak
lebih cepat dan membuat aku dan beberapa orang lain kaget serta berhenti, dan
ada dua orang laki-laki yang langsung turun dari motornya.
Lampu rambu lalu lintas sudah berwarna hijau, kita yang dari arah
selatan (Jalan Patiunus) dan arah Utara (Jalan Imam Bonjol), kita semua
langsung tancap gas. Tiba-tiba ketika dua anak SMP naik sepeda ontel sampai di
tengah-tengah jalan, hampir tertabrak oleh sebuah mobil yang dengan kencangnya
dari timur (Probolinggo) menerobos lampu merah. Dengan mengerem dadak, sampai
suara remnya terdengar dengan keras, serta gesekan ban mobil dengan jalan mobil
itu berhenti di depan dua anak SMP itu, kira-kira hanya berjarak 10 cm. Sungguh
tragis melihat kejadian itu, karena menerobos lampu merah, nyawa orang lain
bisa jadi taruhannya.
Lain cerita ketika aku pulang dari kerja. Aku mengendari motor ku
dengan kecepatan 40 km/jam, berada di belakang seorang pengendara motor pemuda
laki-laki yang tidak memakai helm. Setiba di pertigaan jalan Slagah, kembali
kejadian menerobos lampu merah terulang lagi, seorang perempuan berboncengan
dari jalan Slagah untuk menuju ke jalan Dr. Wahidin hampir saja tertubruk
pengendara motor lain yamg dari selatan. Kembali lagi gara-gara menerobos lampu
merah nyawa taruhannya.
Di pertigaan Petamanan, laki-laki pengendara motor tanpa helm itu
dikagetkan seorang pengendara motor dari selatan tiba-tiba berbelok begitu saja
menuju jalan Sunan Ampel. Dengan mengejutkan, laki-laki itu dengan spontannya
melontarkan kata-kata yang kurang sopan.
Tidak mengaca pada kejadian itu, yang dengan mudahnya melontarkan
kata yang tidak sepantasnya diucapkan, karena kesalahan orang lain. Ketika
sampai di pertigaan depan LBB Interactive, laki-laki itu dengan mudahnya
menerobos lampu merah, untung saja tidak dibalas dengan kata-kata yang kurang
sopan oleh orang lain.
Melihat kejadian dari berangkat hingga pulang kerja itu, sungguh
ironis melihat para pengendara motor dan mobil di negeri ini, menerobos lampu
merah, belok dengan tiba-tiba, sungguh mencerminkan sikap yang tidak patuh pada
rambu lalu lintas. Dan setiap di lampu merah, yang membuat aku mikir dan baper
(bawa perasaan), ketika lampu sudah hijau. Kenapa awal-awal lampu hijau para
pengendara kita tidak bersabar, mesti ada saja yang membunyikan klaksonnya,
padahal kita semua sudah tahu kalau sudah hijau. Ya.. bersabar sedikitlah..!! Sebagai
warga negara yang baik, sepatutnya kita taat pada rambu lalu lintas, karena
tidak taat pada rambu-rambu lalu lintas, bisa-bisa nyawa kita dan orang lain jadi taruhannya.
0 comments:
Post a Comment