Ha
Na Ca Ra Ka, Da Ta Sa Wa La,
Pa
Dha Ja Ya Nya, Ma Ga Ba Tha Nga.
Ya.. kata-kata di atas merupakan aksara Jawa. Kita tahu akan aksara
tersebut ketika belajar bahasa Jawa ketika sekolah dulu. Bahasa Jawa merupakan mata
pelajaran muatan lokal yang ada di tingkat Sekolah Dasar (SD). Selain aksara
Jawa, banyak materi yang kita pelajari di mata pelajaran bahasa Jawa seperti:
unggah-ungguh basa, parikan, paribasan, tembang macapat, geguritan, dan
sebagainya.
Akan tetapi materi yang kompleks itu, tidak dibarengi dengan
keterampilan yang mumpuni oleh beberapa guru kelas SD. Banyak guru yang
menganggap mata pelajaran bahasa Jawa hanya di pandang sebelah mata, karena
hanya muatan lokal saja. Padahal bahasa daerah seperti bahasa Jawa merupakan
bahasa ibu, yang merupakan akar budaya dari bahasa nasional.
Sebuah cerita ketika kita sedang istirahat, seperti biasanya kita
berbincang-bincang sesama guru. Dan disitu salah satu yang dibicarakan adalah
mata pelajaran bahasa Jawa. Seorang guru mengatakan bahwa bahasa Jawa tidak
pernah aku ajarkan di kelas tiap minggunya, dan diajarkan hanya ketika mau
ujian saja.
Berbeda cerita di atas yang diceritakan oleh seorang guru, cerita
satu ini diceritakan oleh siswa salah satu SD Negeri di kota aku, ketika
mengawasi ujian sekolah di sekolah tersebut. Waktu itu aku mengawasi di ruang
05 untuk mata pelajaran bahasa Jawa. Aku melihat sebagian anak hanya diam, dan
tidak mengerti apa maksud dari soal. Kemudian aku tanya, “kenapa, sulit toh
bahasa Jawa?”, secara kompak mereka menjawab “Ya”, dan ada dua anak yang
nyeletuk di belakang habis menjawab ya itu, “Soalnya bahasa Jawa tidak pernah
diajarkan di kelas.”
Memang bahasa Jawa sulit dilakukan, apabila tidak terbiasa. Karena
bahasa merupakan sebuah kebiasaan. Sebagai contoh kita bisa lancar berbahasa
Indonesia, karena kita sudah biasa menggunakan bahasa Indonesia setiap harinya.
Berbeda dengan bahasa Jawa, yang hanya diajarkan seminggu sekali.
Aku menyadari juga bahwa bahasa Jawa sulit untuk diajarkan kepada
siswa. Akan tetapi untuk materi tertentu bisa kita pelajari terlebih dahulu
sebelum kita berikan kepada siswa, seperti materi aksara jawa, ukara tanduk lan
ukara tanggap, paribasan, tembang macapat., dan cangkriman. Akan tetapi
kesulitan yang aku alami adalah ketika menerangkan kepada siswa, masih saja
merasa belepotan menggunakan bahasa Jawa, dan tercampur-campur dengan bahasa
Indonesia.
Aku berharap ada short course mengenai bahasa Jawa sebagai upaya
untuk menjawab permasalahan yang ada pada guru-guru. Isu mengenai short course
ini sudah dicanangkan oleh anggota DPRD kota tahun lalu, tetapi ini hanya
sebatas wacana. Aku berharap ini bukan hanya wacana palsu saja, berharapnya
short course ini benar-benar terjadi guna kebutuhan guru-guru yang ada.
Mantab Bang...ane bangga dengan bahasa jawa..bahasa yang punya nilai estitika yang sangat tinggi di bandingkan dengan bahasa lain
ReplyDeleteJual Senapan Gejluk Pare Terbaru Harga Murah
siipp... apalagi daerah perkotaan sekarang bahasa jawa udah jarang kita temui.. kalau ada, jawa kasar...
ReplyDeleteTerima kasih info yang bergunanya.!
ReplyDeletePengobatan Tradisional Untuk Lambung Bocor
Obat Tradisional Penyakit Sinusitis Akut dan Kronis
Cara Mengobati Pembengkakan Pada Limpa