SEKS BEBAS YANG SEMAKIN BEBAS
(POTRET PERZINAHAN DI INDONESIA)
Dewasa ini, negara kita telah mengalami banyak peningkatan, peningkatannyapun macam-macam dan muncul dari berbagai sisi, mulai dari masalah perekonomian, pendidikan, pemerintahan, sampai dengan gaya hidup warga negara yang mengalami peningkatan baik itu meningkat ke arah positif atau negatif.
Meningkatnya gaya hidup para kaum berdompet tebal telah memakmurkan dunia hiburan malam (pub, clubbing, karaoke, diskotik, dll), serta pusat-pusat perbelanjaan di kota-kota besar. Budaya shopping dan gaya hidup yang berlebihan (hedonisme) bagi orang berekonomi lebih membuat orang-orang dengan ekonomi bawah hanya bisa gigit jari melihatnya, bagi orang dengan hati yang cukup lapang mungkin dapat menerima keadaan tersebut, meskipun harus menelan air ludah. Akan tetapi, tidak semua orang bisa menyikapi perbedaan hal itu dengan berlapang dada, karena tidak sedikit yang merasa sakit hati dan kecewa. Dan tidak sedikit pula yang merasa iri dan mencoba ingin menyamai para kaum berdompet tebal dengan cara-cara yang tidak lazim, seperti yang dilakukan oleh kaum remaja akhir-akhir ini.
Di tengah gemerlapnya dunia remaja yang kini semakin meremang-remang, budaya seks bebas (berzina) adalah contoh ironi dari gaya hidup metropolis yang kini telah mewabah ke perkampungan dan desa-desa, untuk seorang wanita menjadi piala bergilir bagi kaum laki-laki, hal ini bukan lagi tabu dan memalukan, tetapi sudah menjadi kebiasaan dengan catatan ASTIMIL (Asal tidak hamil).
Di negara barat, seks bebas (zina) merupakan hal yang lumrah. Jika sesorang dari mereka bertanya pada temannya, maka pertanyaannya bukan lagi “Apakah kamu sudah melakukan seks?”, melainkan “Sudah berapa kali kamu melakukan seks?”. Sekarang bukan lagi hanya di negara barat, negara-negara Asia termasuk Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia ikut pula terkena virus western-isasi semacam itu. Seorang gadis rela di renggut keperawanannya oleh sang pacar.
Hasil survei yang dilakukan oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), yang dilakukan pada tahun 2003 di lima kota, di antaranya Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta, menyatakan bahwa sebanyak 85 persen remaja berusia 13-15 tahun mengaku telah berhubungan seks dengan pacar mereka.
Senada dengan itu, Annisa Foundation (AF) secara khusus meneliti siswa SMP-SMA di Cianjur pada Juli-Desember 2006 terhadap 412 responden, yang berasal dari 13 SMP dan SMA negeri dan swasta, menyatakan bahwa 42,3 persen pelajar SMP dan SMA di Cianjur telah melakukan hubungan seksual, serta menurut pengakuan mereka seks itu dilakukan atas suka sama suka, dan bahkan ada yang berganti-ganti pasangan.
Melihat fakta-fakta tersebut, betapa rusaknya moral bangsa ini, dan telah merambah sampai ke kalangan remaja, pelajar SMP saja sudah melakukan seks bebas (zina). Dan parahnya lagi, ada sebagian yang sudah berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) yang menjadi pekerjaan sampingannya. Karena hanya ingin mengejar hidup mewah yang menuruti nafsu (hedonisme), hanya ingin punya hand phone yang mahal, baju-baju yang bagus, dan sebagainya.
Sebagai contoh kalau PSK sudah menjadi pekerjaan para kaum remaja adalah seperti yang diberitakan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (30 April 2015), dengan digrebeknya bisnis prostitusi online oleh Polrestabes Bandung dengan menangkap 3 orang pria dan 2 dari 50 orang PSK yang menjadi anak asuhnya. Dan wanita-wanita muda yang diasuh oleh para pelaku berusia antara 18 hingga 25.
Sungguh ironis melihat kasus prostitusi online di Bandung tersebut, diusia yang masih belia sudah menjadi PSK. Dan ini merupakan potret contoh sebagian kecil yang ada di negeri ini. Belum lagi kasus-kasus prostitusi di beberapa kota lain. Jika di satu kota saja (Bandung) 50 remajanya menjadi PSK, lantas berapa jumlah remaja di negeri ini menjadi PSK?. (514 kabupaten/kota x 50 remaja = 25.700 remaja) jumlah yang fantastis.
Memang ada-ada saja tingkah laku seorang remaja di negeri ini, pasalnya masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke dewasa, masa mencari jati diri. Dan ulah remaja yang akhir-akhir ini membuat geger negeri ini pesta “Splash After Class”.
Pesta “Splash After Class” merupakan pesta kelulusan pasca ujian nasional tingkat SMA/SMK, dengan bikini summer dress sebagai dress code atau busana yang harus dikenakan ketika pesta. Dan ini kali kedua dilaksanakan.
Melihat pesta yang pertama, dimana remaja laki-laki perempuan tumpah ruah di dalam kolam renang hanya mengenakan bikini dan celana kolor bagi laki-laki. Dengan diiringi musik Disk Jokey (DJ). Lantas kalau seperti itu, laki-laki perempuan dengan memakai pakaian yang seperti itu bukankah membuka jalan ke gerbang seks bebas (zina).
Seks bebas (zina) bukan lagi hal yang asing di negeri ini, jika kita melihat praktik-praktik prostitusi di jalan-jalan dan di kawasan remang-remang. Bukan termasuk hal yang mengejutkan lagi, kalau para pejabat menjadi pelanggan tetap para boneka seks. Siapapun di dunia tahu, seks merepukan kebutuhan biologis bagi setiap manusia yang masih normal. Karena dengan seks manusia bisa meneruskan garis keturunan. Tentunya dengan ketentuan dan syarat izin yang harus dipenuhi terlebih dahulu, yang biasa disebut dengan “pernikahan”.
Jika diibaratkan dengan jalan, maka pernikahan adalah jalan kanan, dan yang bukan pernikahan (seks bebas/zina) adalah jalan kiri. Dimana jalan kanan adalah jalan yang bergelombang, dan penuh dengan batu, sedangkan jalan kiri mulus namun buntu.
Sudah jelas, orang yang berpikir panjanglah yang mengambil lajur kanan, dan lajur kiri ditempuh oleh orang-orang yang hanya menginginkan yang instan dan tak peduli dengan kesulitan di ujung jalan yang sedang menanti. Lantas sekarang, kita pilih yang mana?, jadi orang yang cerdas atau si otak kerdil?.
Sumber:
Anonim. 2007. Seks Bebas Remaja Indonesia Merajalela. Tersedia [on-line]: https://worksopsalamaa.wordpress.com/2007/04/11/seks-bebas-remaja-indonesia-merajalela/. (Diakses: 7 Mei 2015)
Anonim. 2015. Polisi Kembali Grebek Bisnis Prostitusi Online di Bandung. Tersedia [on-line]: http://news-liputan6.com/read/2223592/polisi-kembali-grebek-bisnis-prostitusi-online-di-bandung. (Diakses: 7 Mei 2015)
Anonim. 2015. Undangan Pesta Bikini Summer Dress Bikin Geger Pihak Sekolah. Tersedia [on-line]: http://megapolitan.kompas.com/read/2015/04/23/13160491/Undangan.Pesta.Bikini.Summer.Dress.Bikin.Geger.Pihak.Sekolah. (Diakses: 7 Mei 2015)
Nurul Ghozali/Humair/Ella 09. 2009. Grey Chiken. Dalam El-Wardah: Media Informasi Santri Putri Salafiyah Bangil, 188/XXIV/Muharram 1430 – Januari 2009.
Torne, Jhon. 2015. Daftar Kabupaten dan Kota Di Indonesia. Tersedia [on-line]: http://id.m.wikipedia.org/wiki/daftar_kabupaten_dan_kota_di_indonesia. (Diakses: 7 Mei 2015)
Artikel ini diikutsertakan dalam “Lomba Menulis 4 Tahun Gaul Fresh #IndonesiaDaruratZina”
0 comments:
Post a Comment