Keaktifan Belajar Siswa
A.
Pengertian Keaktifan Belajar
Secara harfiah keaktifan berasal dari
kata aktif yang berarti sibuk, giat (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 17). Aktif
mendapat awalan ke- dan –an, sehingga menjadi keaktifan yang
mempunyai arti kegiatan atau kesibukan. Jadi, keaktifan belajar adalah kegiatan
atau kesibukan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun
di luar sekolah yang menunjang keberhasilan belajar siswa.
Keaktifan tersebut tidak hanya keaktifan
jasmani saja, melainkan juga keaktifan rohani. Menurut Sriyono, dkk (1992: 75)
keaktifan jasmani dan rohani yang dilakukan peserta didika dalam kegiatan
belajar mengajar adalah sebagai berikut:
1. Keaktifan indera; pendengaran,
penglihatan, peraba, dan sebagainya. Peserta didik harus dirangsang agar dapat
menggunakan alat inderanya sebaik mungkin. Mendikte dan menyuru mereka menulis
sepanjang jam pelajaran akan menjemukan. Demikian pula dengan menerangkan terus
tanpa menulis sesuatu di papan tulis. Maka pergantian dari membaca ke menulis,
menulis ke menerangkan dan seterunya akan lebih menarik dan menyenangkan.
2. Keaktifan akal; akal peserta
didik harus aktif atau dikatifkan untuk memecahkan masalah, menimbang, menyusun
pendapat dan mengambil keputusan.
3. Keaktifan ingatan; pada saat
proses belajar mengajar peserta didik harus aktif menerima bahan pelajaran yang
disampaikan oleh guru, dan menyimpannya dalam otak. Kemudian pada suatu saat ia
siap dan mampu mengutarakan kembali.
4. Keaktifan emosidalam hal ini
peserta didik hendaklah senantiasa berusaha mencintai pelajarannya, karena
dengan mencintai pelajarannya akan menambah hasil belajar peserta didik itu
sendiri.
Sebenarnya semua proses belajar mengajar
peserta didik mengandung unsur keaktifan, tetapi antara peserta didik yang satu
dengan yang lainnya tidak sama. Oleh karena itu, peserta didik harus
berpartisipasi aktif secara fisik dan mental dalam kegiatan belajar mengajar.
Keaktifan peserta didik dalam proses belajar merupakan upaya peserta didik
dalam memperoleh pengalaman belajar, yang mana keaktifan belajar peserta didik
dapat ditempuh dengan upaya kegaiatan belajar kelompok maupun belajar secara
perseorangan.
B.
Jenis-Jenis Keaktifan Belajar
Perbuatan
belajar merupakan perbuatan yang sangat kompleks dan proses yang berlangsung
pada otak manusia. Dengan melakukan perbuatan belajar tersebut peserta didik
akan menjadi aktif di dalam kegaiatn belajar Jenis-jenis keaktifan belajar
siswa dalam proses belajar sangat beragam. Curiculum
Guiding Commite of the Winsconsin Cooperative Educational Program dalam
Oemar Hamalik (2009: 20-21) mengklasifikasikan aktivitas peserta didik dalam
proses belajar menjadi: (1) kegiatan penyelidikan: membaca, berwawancara, mendengarkan
radio, menonton film, dan alat-alat AVA lainnya; (2) kegiatan penyajian:
laporan, panel and round table
discussion, mempertunjukkan visual
aid, membuat grafik dan chart;
(3) kegiatan latihan mekanik: digunakan bila kelompok menemui kesulitan
sehingga perlu diadakan ulangan dan latiha; (4) kegiatan apresiasi:
mendengarkan musik, membaca, menyaksikan gambar; (5) kegiatan observasi dan
mendengarkan: bentuk alat-alat dari murid sebagai alat bantu belajar; (6)
kegiatan ekspresi kreatif: pekerjaan tangan, menggambar, menulis, bercerita,
bermain, membuat sajak, bernyanyi, dan bermain musik, (7) bekerja dalam
kelompok: latihan dalam tata kerja demokratis, pembagian kerja antara kelompok
dalam melaksanakan rencana, (8) percobaan: belajar mencobakan cara-cara
menegrjakan sesuatu, kerja laboratorium dengan menekankan perlengkapan yang
dapat dibuat oleh peserta didik di samping perlengkapan yang telah tersedia,
serta (9) kegiatan mengirganisasi dan menilai: diskriminasi, menyeleksi,
mengatur dan menilai pekerjaan yang dikerjakan oleh mereka sendiri.
Lebih
lanjut, Mohammad Ali membagi jenis keaktifan siswa dalam proses belajar ada
delapan aktivitas, yaitu: mendengar, melihat, mencium, merasa, meraba, mengilah
ide, menyatakan ide, dan melakukan latihan. Secara sederhana kedelapan
aktivitas tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Mendengar, dalam proses belajar yang sangat menonjol adalah mendengar dan
melihat. Apa yang kita dengar dapat menimbulkan tanggapan dalam
ingatan-ingatan, yang turut dalam membentuk jiwa sesorang.
2.
Melihat, peserta didik dapat mneyerap dan belajar 83% dari penglihatannya. Melihat
berhubungan dengan penginderaan terhadap objek nyata, seperti peragaa atau
demonstrasi. Untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dalam belajar melalui
proses mendengar dan melihat, sering digunakan alat bantu dengar dan pandang,
atau yang sering di kenal dengan istilah alat peraga.
3.
Mencium, sebenarnya penginderaan dalam proses belajar bukan hanya mendengar dan
melihat, tetapi meliputi penciuman. Seseorang dapat memahami perbedaan objek
melalui bau yang dapat dicium.
4.
Merasa, yang dapat memberi kesan sebagai dasar terjadinya berbagai bentuk
perubahan bentuk tingkah laku bisa juga dirasakan dari benda yang dikecap.
5.
Meraba, untuk melengkapi penginderaan, meraba dapat dilakukan untuk membedakan suatu
benda dengan yang lainnya.
6.
Mengolah ide, dalam mengolah ide peserta didik melakukan proses berpikir atau
proses kognisi. Dari keterangan yang disampaikan kepadanya, baik secara lisan
maupun secara tulisan, serta dari proses penginderaan yang lain yang kemudian
peserta didik mempersepsi dan menanggapinya. Berdasarkan tanggapannya,
dimungkinkan terbentuk pengetahuan, pemahaman, kemampuan menerapkan prinsip
atau konsep, kemampuan menganalisis, menarik kesimpulan dan menilai. Inilah
bentuk-bentuk perubahan tingkah laku kognitif yang dapat dicapai dalam proses
belajar mengajar.
7.
Menyatakan ide, tercapainya kemampuan melakukan proses berpikir yang kompleks
ditunjang oleh kegiatan belajar melalui pernyataan atau mengekspresikan ide.
Ekspresi ide ini dapat diwujudkan melalui kegiatan diskusi, melakukan
eksperimen, atau melalui proses penemuan melalui kegiatan semacam itu, taraf
kemmapuan kognitif yang dicapai lebih baik dan lebih tinggi dibandingkan dengan
hanya sekedar melakukan penginderaan, apalagi penginderaan yang dilakukan hanya
sekedar mendengar semata-mata.
8.
Melakukan latihan: bentuk tingkah laku yang sepatutnya dapat dicapai melalui
proses belajar, di samping tingkah laku kognitif, tingkah laku afektif (sikap)
dan tingkah laku psikomotorik (keterampilan). Untuk meningkatkan keterampilan
tersebut memerlukan latihan-latihan tertentu. Oleh karena itu kegiatan proses
belajar yang tujuannya untuk membentuk tingkah laku psikomotorik dapat dicapai
dengan melalui latihan-latihan.
Berdasarkan
beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis kegiatan
keaktifan peserta didik dalam proses belajar dapat dikelompokkan menjadi
keaktifan jasmani dan keaktifan rohani, di mana bentuk dari kedua jenis
keaktifan tersebut sangat beragam, diantaranya adalah: keaktifan panca indera,
akal, ingatan, dan emosional.
C.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kekatifan
Belajar
Belajar
merupakan aktifitas yang berlangsung melalui proses, tentunya tidak terlepas
dari pengaruh baik dari dalam individu yang mengalaminya. Keaktifan belajar peserta
didik dalam proses kadang-kadang berjalan lancar, kadang-kadang tidak,
kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, dan kadang-kadang
terasa amat sulit. Berjalannya proses belajar mengajar tersebut dipengaruhi
oleh banyak faktor yang sangat berpengaruh terhadap keaktifan belajar peserta
didik.
Muhibbin
Syah (2012: 146) mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar
peserta didik dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu faktor internal (faktor dari dalam peserta
didik), faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik), dan faktor
pendekatan belajar (approach to
learning).Secara sederhana faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan
belajar peserta didik tersebut dapat diuraiakan sebagai berikut:
1.
Faktor internal peserta didik, merupakan faktor yang berasal dari dalam diri
peserta didik itu sendiri, yang meliputi:
a.
aspek fisiologis, yaitu kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ
tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas peserta
didik dalam mengikuti pelajaran.
b.
aspek psikologis, belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena
itu, semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar
seseorang. Adapun faktor psikologis peserta didik yang mempengaruhi keaktifan
belajarnya adalah sbegai berikut: (1) inteligensi, tingkat kecerdasan atau
inteligensi (IQ) peserta didik tidak dapat diragukan lagi dalam menentukan
keaktifan dan keberhasilan belajar peserta didik. Ini bermakna bahwa semakin
tinggi tingkat inteligensinya maka semakin besar peluangnya untuk meraih
sukses, begitu juga sebaliknya; (2) sikap, adalah gejala internal yang
berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan
cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik
secara positif maupun negatif; (3) bakat, adalah potensi atau kecakapan dasar
yang dibawa sejak lahir yang berguna untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat
tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing; (4) minat, adalah kecenderungan
atau kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu; dan (5)
motivasi, adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu. Jadi motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong
seseorang untuk belajar.
2.
Faktor eksternal peserta didik, merupakan faktor dari luar siswa yakni kondisi
lingkungan di sekitar siswa. Adapaun yang termasuk dari faktor ekstrenal di
anataranya adalah: (a) lingkungan sosial, yang meliputi: para guru, para staf
administrasi, dan teman-teman sekelas; serta (b) lingkungan non sosial, yang
meliputi: gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga peserta
didik dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang
digunakan peserta didik.
3.
Faktor pendekatan belajar, merupakan segala cara atau strategi yang digunakan
peserta didik dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses pembelajaran
materi tertentu.
Hal
yang sama dikemukakan oleh Abu Ahmadi (2008: 78) bahwa faktor yang mempengaruhi
keaktifan belajar peserta didik diklasifikasikan menjadi dua macam, yakni: (1)
faktor intern (faktor dari dalam diri manusia itu sendiri) yang meliputi faktor
fisiologis dan psikologi; serta (2) faktor ektern (faktor dari luar manusia)
yang meliputi faktor sosial dan non sosial. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan peserta didik dalam proses
belajar adalah faktor internal (faktor dari dalam peserta didik) dan faktor
eksternal (faktor dari luar peserta didik).
minta daftar pustakanya dong...
ReplyDeletetrimakasih, bermanfaat sekali
ReplyDeleteminta daftar pustakanya... :)
ReplyDeleteterimakasih, sangat membantu sekali :) bisa minta daftar pustaka nya nggak gan? mohon bantuannya, makasi :)
ReplyDeleteminta daftar pustakanya dong :)
ReplyDeleterefrensi dulu bro
ReplyDeleteTerima kasih
ReplyDeleteikut berbagi ilmunya utk tambah referansi
Semoga makin baik dan barokah
sama2... Amin Ya Robb....
Deleteboleh minta daftar pustakany untk referensi saya dlm mnysn skrpsi.
ReplyDeletewehhh,,, g sengaja nemo blog mu lum,,,
ReplyDeletewkwk,,,,,
saya IBU KARMILA posisi sekarang di malaysia
ReplyDeletebekerja sebagai ibu rumah tangga gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259 tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan
THANks ya, aku uda dapat tambahan materi yang kucari, Semoga selalu deberi kemudahan dalam mencari ilmu
ReplyDeleteterimakasih, materinya bermanfaat :) izin copy beberapa bagian :)
ReplyDeleteizin copy beberapa bagian ya, terimakasih :)
ReplyDelete