BUKAN MENJADI APA, TAPI MAU MEMBUAT APA?
Cita-cita
merupakan suatu keingan atau harapan yang ingin dicapai di masa depan. Ketika
kita masih sekolah dulu, sering sekali pertanyaan tentang cita-cita dilontarkan
oleh guru-guru kita. “Kalau besar nanti mau menjadi apa?”, kurang lebih seperti
itulah pertanyaannya. Dengan lantangpun kita menjawabnya, ingin menjadi dokter,
ingin menjadi guru, ingin menjadi polisi, ingin menjadi pilot, dan lain
sebagainya.
Harapan
untuk menjadi sebuah profesi yang dinginkan tersebut, merupakan sebuah motivasi
dan tantangan bagi kita untuk belajar lebih keras guna untuk mencapainya.
Cita-cita merupakan titik awal dari sebuah kesuksesan, karena dengan sudah
tahunya arah dan tujuannya masa depannya, maka sejak dini pula mulai ada kesiapan
yang diatur untuk mencapainya.
Akan
tetapi sekarang, pertanyaan yang mau menjadi apa?, sudah tidak sinergi lagi di
abad ini. Karena di abad ini yang diperlukan adalah hard skill dan soft skill,
pertanyaan tersebut perlu diubah menjadi “Mau buat apa?”
Ketika
dilontarkan pertanyaan tersebut, anak lebih jauh mikir panjang lagi, tidak
semudah seperti pertanyaan mau menjadi apa. Dengan pertanyaan tersebut anak
merasa tertantang, nanti dewasanya akan menciptakan suatu produk. Misalnya
jawaban sang anak “mau buat mobil”, dengan jawaban tersebut anak sudah
terbayang nanti mau membuat mobil, dan dari jawaban tersebut sang anak
mepelajari sedikit demi sedikit bagian-bagian dari mobil tersebut.
Cita-cita
merupakan dasar untuk melangkah ke masa depan. Ibarat sebuah bangunan,
cita-cita merupakan sebuah pondasi, yang menahan berdirinya bangunan tersebut.
Untuk menjadi bangunan yang kuat diperlukan sebuah kerja keras dan menatanya
dengan rapi, alam artian diperlukan sebuah kedisplinan dalam mencapainya.
0 comments:
Post a Comment