Hari
ini aku kuliah hingga malam, selesai sekitar pukul 18.20. Jadinya tidak
memungkinkan aku untuk pulang ke rumah di Pasuruan, yang harus menempuh jarak
64 Km, dan lagian besoknya masih kuliah lagi pukul 07.00. Kalau dipikir-pikir
mending nginap saja di kos teman sekelas. Yang ada capek diperjalanan dan belum
lagi harus ngerjakan tugas.
Eng..
ing.. eng.. ketika memasuki kamar kos sang teman pemandangan tidak sedap
dipandang mata merasuki mata, buku berserakan, baju bergelantungan di belakang
pintu, kursi, dan pintu almari, ditambah dengan piring dan penanak nasi habis makan
yang belum dicuci. Dalam benak “ini kamar atau apa yach?”, tapi maklumlah kamar
kos anak cowok. He.. he.. he.. Oh yach, satu lagi, nich kamar kosan tidak ada
ventilasinya, yang ada hanya jendela, dan itupun tidak boleh dibuka sama ibu
kosannya, nggak tahu alasannya kenapa?. Gak kebayangkan bagaimana pengapnya
ketika pertama kali masuk di nich kosan.
Sesampai
di kosan, aku langsung ngerjakan tugas dengan tengkurap sambil menghadap
laptop, karena sudah dikejar deadline,
tugas harus dikumpulkan besok. Wich.. yang ada malah gagal fokus ngerjakan
tugas, kaki secara panas semua dan sekitar telinga terdengar suara “wing..
wing.. wing..” yach... apalagi kalau bukan karena nyamuk. Tahu sendiri kan
bagaimana keadaan kamar kos tadi, wajarlah kalau menjadi sarang nyamuk.
Oh
yach.. ngomong-ngomong masalah nyamuk, jadi ingat dengan status facebook, temen
cewek sekelas yang harus berkutat dengan nyamuk juga. Dia harus menepuk-nepuk
tangannya untuk berburu nyamuk. Ternyata, semua anak kosan memiliki
permasalahan yang sama, yakni nyamuk.
Kembali ke kosan penuh dengan nyamuk.
Ketika
di rumah, aku tidak pernah menggunakan yang namanya obat pembasmi nyamuk, hanya
menggunakan tangan untuk menepuk dan mengusirnya, hingga menyalakan kipas angin untuk mengusir nyamuk. Tapi
kali ini melihat pemandangan yang beda, sang teman kosan menggunakan “HIT ObatNyamuk Wangi Lemon” untuk mengusir nyamuk, dikocok-kocok terlebih dahulu HIT Obat Nyamuk, lanjut
disemprotkan ke udara, bahkan sambil bergurau HIT Obat Nyamuk pun disemprotkan ke tubuh dan
kaki yang panas tadi.
Wow..
sungguh fantastis, sekali semprot nyamuk satu per satu tumbang dengan beruguran
ke lantai, dan suara nyanyian “wing.. wing.. wing..” di telinga sudah pergi
serta kaki pun sudah nggak terasa panas lagi karena gigitan nyamuk, alhasil ngerjakan
tugas pun jadi lancar. Eitsss.. hati yang sudah berbunga-bunga menciut lagi, ternyata
kendala tuk menyelesaikan tugas tidak berhenti disitu saja, sungguh berat
cobaan dirasa malam itu. Kalau menurut pepatah sich “mata satu tumbuh seribu”,
itulah yang dirasa. “mati nyamuk satu tumbuh seribu semut untuk menyantapnya”. He..
he.. he..
Itulah
yang terjadi selanjutnya, nyamuk-nyamuk yang tumbang berguguran di lantai menjadi santapan semut. Bala
tentara semut datang satu per satu menggotongnya. Otomatis ngerjakan tugas
terganggu lagi. Tanpa pikir panjang, mengetahui ampuhnya HIT Obat Nyamuk yang
disemprotkan pada nyamuk tadi, langsung saja semut-semut itu kami semprot juga
dengan HIT Obat Nyamuk, wich.. semut-semut itupun mati seketika dan tanpa
berbekas. Jadinya, ngerjakan tugas pun jadi tidak ada halangan, dan tugas pun
menjadi kelar.
Semenjak
kejadian itu “menginap di kosan teman yang penuh dengan nyamuk” dan mengetahui
ampuhnya HIT Obat Nyamuk tersebut, semenjak itu pula aku memakai HIT ObatNyamuk di kosan aku sendiri agar terhindar dari nyanyian nyamuk di telinga dan
panasnya kaki gara-gara gigitan manis nyamuk.
Tulisan ini ditulis dalam rangka mengikuti lomba HIT Blogger Competition "SAY IT TO HIT'
0 comments:
Post a Comment