Petualangan
hari ini (Kamis, 11 Februari 2016) mau dilanjut kemana, belum tahu, yang ada
kita persiapak fisik untuk mandi terlebih dahulu dan memanasi mesin motor. Mau
ke makam Bung Karno Blitar, Rumah Kayu Batu, Paralayang, dan sebagainya.
Akhirnya setelah fisik dan motor siap, tak tahu entah kemana, akhirnya sambil
berjalan kita putuskan mencari tempat wisata sambil arah pulang ke Surabaya.
Sesampai
di Singosari, kita melihat papan tentang Candi Singosari, akhirnya kita putuskan
untuk kesana. Bermodal awal dengan hanya perasaan dan petunjuk arah, kita pun
kebablasan hingga lumayan jauh. Ternyata petunjuk arah yang seharusnya
menunjukkan kita menuju ke Candi Singosari itu roboh, karena ada perbaikan
jalan. Dari tempat berhenti, karena merasa tidak ketemu-ketemu juga Candinya,
kita bermodal google map hingga sampai di Candi Singosari.
Ketika
itu Candi Singosari, menjadi lautan merah. Karena banyak anak SMK Penerbangan
Sedati, Sidoarjo yang memakai seragam olah raga berwarna merah yang mebanjiri
sekitaran candi, yang lagi studi wisata di sana, kurang lebih ada tujuh bis
rombongan. Tidak kebayang kan bagaimana ramainya, hingga jalanan depan candi
lumayan dibikin macet. Tidak memungkinkan untuk ke candi, akhirnya kita
putuskan untuk mengisi perut terlebih dahulu. Masih di sekitaran candi, mata
tertuju pada sebuah gerobak makanan ibu-ibu yang jualan nasi jagung, tapi
sayangnya nasinya sudah habis, jadinya putar haluan menyantap ayam goreng
penyet. Seusai makan dan pasukan merah telah pergi meninggalkan kompleks candi
Singosari, kita lantas masuk ke candi, tetapi sebelumnya kita mengisi buku tamu
dan membayar retribusi seikhlasnya, buat perawatan candi.
Puas
dengan foto-foto di kompleks candi Singosari, lanjut ke Kebun Teh Wonosari, tentunya
dengan modal google map sebagai petunjuk arah. Sesampai di sana, gerimis pun
mengundang, dan kita bertemu dengan pasukan merah lagi. Baru tahu kalau Kebun
Teh Wonosari bisa digunakan sebagai wahana edukasi. Kalau saya amati, pasukan
merah dibagi menjadi empat kelompok mungkin karena saking banyaknya, kelompok
satu masuk ke dalam pabrik, mengamati proses bagaimana pengolahan teh, kelompok
dua berkumpul di aula, mendengarkan seluk-beluk kebun teh, terletak di mana?,
luasnya berapa?, dan sebagainya. Kelompok 3, bermain flying fox, dan kelompok 4
berkeliling seputar kebun teh.
Selain
terkenal dengan wahana wisatanya, kota Malang juga terkenal dengan penghasil
buah apel, jadi ada sesuatu yang kurang, jika berkunjung ke Malang tanpa
membeli buah apel. Kita sempatkan sejenak mampir di pasar Lawang untuk membeli
apel.
See
you good bye Malang.... L
Lanjut
perjalanan memasuki kabupaten Pasuruan, sepanjang jalan Purwodadi pedagang
durian berjajar, niat hati teman untuk membeli, karena aku bilang tidak suka,
baunya saja bikin pusing, jadi tidaklah jadi untuk membelinya, karena tidak
enak makan sendirian. Dan akhirnya kita kita putuskan saja untuk berhenti di
masjid Cheng Hoo Pandaan, sekalian menjalankan kewajiban sholat Dhuhur. Seperti
biasa menu wajib ketika di tempat wisata
tanpa foto-foto, itulah yang kami lakukan sebelum meninggalkan komplek masjid
Cheng Hoo, mulai di depan masjid, hingga papan nama masjid yang dekat dengan
jalan raya.
Puas
dengan hasil foto-foto, lanjut perjalan pulang ke kosan. Sesampai di bundaran
Apollo Gempol, tiba-tiba hujan mengguyur. Kontan langsung berhenti tuk memakai
jas hujan, dan kemudian lanjut perjalanan. Hujan mengguyur sampai Sidoarjo
kota, tetapi jas hujan kita lepas di Alfamart daerah buduran, sekalian beli
minuman, serta menikmati lumpia yang dijual seorang ibu-ibu di depan Alfamart. Ketika
duduk santai di depan Alfamart, ada WA dari seorang teman kuliah, yang isinya
diminta untuk datang ke kontrakannya, untuk bantu menyiapkan berkas sekolahnya
untuk Adiwiyata menuju Provinsi. Hanya bisa menjawab Insya Allah.
Lelah
dan letih sedikit menghilang, lanjut on the way kosan yang sudah di depan mata,
tentunya bukan kosan ku, kosan sang teman. Sesampai di kosan, lanjut mandi,
sholat ashar, dan rebahan hingga waktu sholat maghrib tiba. Setelah sholat
maghrib, kita keluar untuk membeli lauk di warung tegal dekat kampus, karena
nasinya sudah masak sendiri. Makan malam, shalat Isya’ lanjut menuju kontrakan
teman yang meminta bantuan menyiapkan berkas Adiwiyata tadi, di daerah Pakis. Ternyata
eh ternyata.. adalah tugasnya membuat slide power point dari point 1 sampai 4
dokumen Adiwiyata. Pada dasarnya dokumen itu sudah ada, guna Adiwiyata tingkat
Kota dahulu, kita tinggal me-scan dokumen tersebut dan menampilkan pada slide,
berhubung scannernya tidak bisa, kita mencoba dengan mefotonya, tapi yang ada,
ada bayangan hitamnya, jadi tidak lah jadinya untuk me-scan malam ini, dilanjut
besok ke sekolahan saja kata temanku, selain itu ada tugas lagi selain berkas
adiwiyata, yakni membuat outline artikel ilmiah. Selesai dengan tugas itu,
saatnya on the way pulau kapuk. J
1. Candi Singosari - Malang
2. Kebun Teh Wonosari - Malang
3. Masjid Cheng Hoo - Pandaan - Pasuruan
4. Makan Ala Anak Kosan
5. Cayoo For Adiwiyata
0 comments:
Post a Comment