Sampaikan Walau Satu Ayat



Sebuah kisah tentang sahabiyah bernama Ummu Suraij, seorang sahabat nabi yang tinggal di Makkah. Ketika semua orang kafir Quraisy menolak akan penyebaran agama Islam oleh Nabi Muhammad Saw., berbeda dengan sahabiyah ini malah merasa penasaran. Baginya agama Islam adalah agama yang mengajarkan kelemahlembutan, keadilan, dan kebaikan terhadap sesama manusia. Akhirnya, beliau pun masuk agama Islam.

Setelah itu, beliau melakukan dakwah secara pelan-pelan, dengan cara mengunjungi rumah teman-temannya, pada awalnya ngobrol secara biasa, akan tetapi lama kelamaan beliau sisipi dengan ajaran Islam. Kaum kafir Quraisy tahu akan apa yang dilakukan oleh Ummu Suraij, mereka sangat murka dan marah sambil berkata “seharusnya kamu sudah aku bunuh”, akan tetapi itu tidak dilakukan, Ummu Suraij hanya dikembalikan kepada orang tuanya, dan sangat aneh orang tuanya pun menolaknya. Akhirnya, Ummu Suraij disiksa dengan cara beliau ditaruh di padang pasir yang sangat terik dengan cara dinaikkan di atas kuda tanpa pelana. Dan selama tiga hari tiga malam tidak diberi makan, ini membuat beliau hampir pingsan. Akan tetapi Berkat kekuasaan Allah Swt. Ummu Suraij mendapatkan air.

Hal itu tidak membuat Ummu Suraij patah semangat untuk menyebarkan agama Islam, beliau pun hijrah ke Madinah. Ketika perjalanan hijrah yang dilakukan sendirian itu, beliau bertemu dengan seseorang yang menwarkan untuk menemaninya, dengan syarat beliau keluar dari Islam. Tetapi apa yang terjadi?, beliau tetap teguh pada pendiriaannya untuk memeluk agama Islam, dan tetap berdakwah ketika sampai di Madinah.

Berdasarkan kisah Ummu Suraij di atas dapat kita simpulkan bahwa orang yang baru masuk Islam seperti beliau saja bisa melakukan dakwah menyebarkan Islam meskipun dengan caranya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa semua orang bisa melakukan dakwah, bukan hanya seorang ulama’ saja. Jadi, di sini perlu akan perubahan mindset, yang melakukan dakwah, menyeru hanyalah tugas ulama’ dengan cara berpidato di mimbar, itu salah besar, memberikan solusi kepada teman yang lagi sharing/curhat itu pun termasuk dalam dakwah.

Selain itu, berdakwah bukanlah hanya dengan omongan saja, tetapi bisa dengan perbuatan. Memberikan contoh dengan kebaikan, seperti memberikan makan kepada fakir miskin, bersedekah, dan lain sebagainya. Allah Swt. berfirman dalam Surah Ali Imran [3] ayat 104 yang artinya:

“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh  (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang yang beruntung.”

Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa, sebaik-baiknya manusia yang diciptakan oleh Allah Swt. yang berguna bagi manusia lain adalah yang menyeru akan kebaikan (amar makruf nahi mungkar). Berdakwah bukanlah tugas orang yang sudah tua atau dewasa saja, kita bisa belajar dari anak yang masih kecil, karena semua orang adalah guru bagi kita. Sebagaimana cerita dari Umi Pipik berikut ini:

Ketika Ustad Jeffri Meninggal dunia, Umi Pipik tidak mau makan, menurut beliau itu adalah wujud demo akan takdir Allah Swt. Suatu ketika Adibah anak beliau mencoba untuk menyuapi makan, akan tetapi beliau menolaknya. Di situ Adibah berkata “Kalau Umi seperti ini terus, apakah bisa menghidupkan Abi lagi.” Di situ membuat Umi Pipik bangkit.

Dari cerita Umi Pipik di atas, anak kecil pun bisa menjadi guru bagi kita. Akan tetapi sebagai yang lebih muda, kita dalam menyampaikan kepada yang lebih tua dengan cara menggunakan bahasa yang santun sehingga seolah-olah tidak mengguruinya.

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl [16]: 125)

Tulisan ini merupakan inti sari dari acara Kultum Bersama Ustadzah Oki dan Umi Pipik di Trans TV, pada Hari Minggu, 21 Juni 2015.

Penulis : Bakhrul Ulum ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Sampaikan Walau Satu Ayat ini dipublish oleh Bakhrul Ulum pada hari Saturday, 27 June 2015. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Sampaikan Walau Satu Ayat
 

0 comments:

Post a Comment