“Barang siapa yang senang akan datangnya bulan Ramadhan, jasadnya
diharamkan api neraka” (Hadits Nabi)
Alhamdulillah… kita masih diberi usia yang panjang dan barakah
sehingga kita dapat bersua dengan bulan Ramadhan 1436 H. Seperti Hadits di
atas, sungguh istimewa bulan Ramadhan ini, senang saja akan datang bulan
Ramadhan, jasadnya diharamkan akan api neraka. Mengapa bulan Ramadhan di
katakana istimewa?. Ya.. karena bulan Ramadhan adalan bulan suci, yang tidak
ada disebelas bulan yang lain. Selain ada bulan-bulan yang dimuliakan oleh
Allah Swt. seperti bulan Rajab, Sya’ban, Dzulhijjah, dan Dzulqo’dah.
Tidak cukup dengan senang saja, kita harus melakukan perbuatan
hal-hal yang istimewa pula, mulai dari shadaqoh, mensucikan diri dengan memohon
ampun kepada-Nya akan dosa-dosa yang kita lakukan di bulan-bulan yang
sebelumnya. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang istimewa karena sepuluh hari
yang pertama merupakan rahmat, sepeluh hari yang kedua adalah maghfiroh, dan
sepuluh yang ketiga adalah bebas dari api neraka.
Sepuluh hari yang pertama adalah rahmat, rahmatal lil’alamin. Kalau
berbicara masalah rahmat, rahmat Allah Swt tidak terbatas bagi orang Islam
saja, akan tetapi bagi semua umat manusia yang ada di bumi ini. Begitu pula
dengan bulan Ramadhan ini, yang merupakan rahmat bagi setiap manusia yang ada
di bumi, bukan hanya orang Islam saja yang mendapatkan rahmat di bulan ini,
melainkan non-Islam pun mendapatkannya. Sebagai contoh, dari kegiatan
perdagangan, banyak orang non muslim yang menjual aneka kebutuhan berbuka,
sahur, hingga pakaian lebaran.
Ketika memasuki bulan Ramadhan Rosulullah Saw. melakukan ceramah
yang panjang menyeru rahmat dan karunia di bulan Ramadhan yang penuh akan
Barokah, karena di bulan ini ada satu malam yang lebih baik dari pada seribu
malam yaitu malam lailatul qodar. Selain itu, ketika memasuki sepuluh hari
terakhir Rosulullah mengikat pinggangnya dengan sangat kencang, agar tidak
tidur guna meningkatkan ibadah kepada Allah Swt. dan menjemput bulan yang penuh
. Rahmat ini. Rosulullah Saw. yang sudah dijamin masuk surga dan terhindar dari
dosa saja masih berburu akan rahmat dan pahala di bulan Ramadhan, bagaimana
dengan kita yang berlumuran dosa?.
Bulan Ramadhan memiliki beberapa nama di antaranya syahrul mubarok,
syahrush shiyam, dan syahrul qur’an.
Bulan Ramadhan merupakan syahrul qur’an. Bulan dimana diturunkan
kitab suci Al-Qur’an, bukan hanya Al-Qur’an saja yang diturunkan di bulan
Ramadhan, 142 kitab suci yang lain juga diturunkan di bulan ini. Selain itu, di bulan Ramadhan segala amal
perbuatan akan dilipatgandakan hingga seribu kali, ketika kita melakukan satu
perbuatan di bulan biasa kita akan diberi pahala sepuluh, sedangkan di bulan
ini kita akan dilipatgandakan hingga seribu, itu pun masih bisa lebih, bergantung
pada Allah Swt.
Pada hakikatnya puasa adalah menahan, menahan
dari segala sesuatu yang mebatalkan, lebih-lebih menahan hawa nafsu. Puasa
adalah menjaga hati, belajar ikhlas (melakukan puasa karena Allah Swt bukan
karena pamer), serta belajar menjaga lisan dari berkata dusta dan adu domba.
Karena ketika itu kita lakukan, yang ada puasa yang kita lakukan tidak
mendapatkan apa-apa, hanya mendapat lapar dan dahaga.
Sungguh sangat merugi jika kita tidak tertarik
dengan melakukan amal ibadah di bulan Ramadhan ini, yang pahalanya
dilipatgandakan. Semoga kita senantiasa tetap istiqomah dalam menjalankan
ibadah di bulan ini, semakin akhir semakin giat. Karena tak jarang semakin
akhir, semakin berkurang jumlah shaf shalat tarawih di masjid-masjid.
[Tulisan ini merupakan intisari dari Talk Show
Gema Ramadhan TVRI Jawa Timur, Kamis, 18 Juni 2015, dengan narasumber: Drs. H.
Mahfudh Shodar, M.Ag. dan K.H. Syukron Djazilan, M.Ag.]
0 comments:
Post a Comment