A. Landasan Teori Model Pembelajaran
Smart
1.
Teori
Piaget
Pandangan
Piaget pengetahuan datang dari sebuah tindakan, yang mana perkembangan
pengetahuan (kognitif) sebagian besar bergantung kepada seberapa jauh anak
aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Menurut Piaget (dalam Ormrod, 2009)
ada tiga aspek perkembangan kognitif, yaitu struktur, isi dan fungsi. Struktur atau
skemata adalah organisasi mental tingkat tinggi yang terbentuk pada individu
ketika berinteraksi dengan lingkungannya. Isi merupakan pola perilaku khas anak
yang tercermin pada responnya terhadap berbagai masalah atau situasi yang
dihadapinya, sedangkan fungsi adalah cara yang digunakan organisme untuk
membuat kemajuan intelektual.
2.
Teori
Vygotsky
Menurut
Vygotsky, siswa memiliki dua tingkat perkembangan yang berbeda, yaitu tingkat perkembangan
aktual dan tingkat perkembangan potensial. Tingkat perkembangan aktual menentukan
fungsi intelektual individu saat ini dan kemampuannya untuk mempelajari sendiri
hal-hal tertentu. Sedangkan tingkat perkembangan potensial merupakan tingkat
yang dapat difungsikan atau dicapai oleh individu dengan bantuan orang lain,
misalnya gurum orang tua, atau teman sebaya yang lebih tahu. Selain itu,
gagasan lain yang penting dari teori Vygotsky adalah scaffolding, yang berarti memberikan pada anak sejumlah besar
bantuan selama tahap-tahap pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan
tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil alih tanggung
jawab yang semakin besar segera, setelah anak mampu mengerjakan sendiri
(Slavin, 2009).
3.
Teori
Pemrosesan Informasi
Menurut
teori pemrosesan informasi, anak-anak mengembangkan kapasitas untuk memproses
informasi yang secara bertahap mengalami peningkatan. Hal ini memungkinkan
mereka untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang sangat kompleks
(Santrock, 2011). Kemampuan pemrosesan informasi anak-anak meningkat ketika
mereka tumbuh dan menjadi dewasa, serta ketika mengenal dunia. Perubahan ini
kemungkinan besar dipengaruhi oleh peningkatan kapasitas dan kecepatan
pemrosesan.
4.
Teori
Ausubel
Inti
dari teori Ausubel adalah terkait dengan belajar bermakna, yaitu suatu proses dikaitkannya
informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang terdapat dalam struktur
kognitif seseorang. Menurut Ausubel, seseorang belajar dengan mengasosiasikan
fenomena baru ke pengatahuan yang dimilikinya. Seseorang dapat mengembangkan
skema yang ada atau dapat mengubahnya, dalam proses belajar ini siswa
mengonstruk apa yang telah ia pelajari sendiri.
B. Model Pembelajaran Smart
Model
pembelajaran smart ini dikembangkan dari model pembelajaran scaffolding berbantuan analogi. Scaffolding merupakan suatu strategi
pengajaran yang bersumber dari teori sosiokultural Vygotsky dan konsepnya
tentang zone of proximal development (Slavin,
2009), sedangkan analogi merupakan suatu pemetaan pengetahuan dari suatu domain
(domain dasar) ke domain lain (target) yang memperlihatkan suatu sistem hubungan,
yakni apa yang dimiliki oleh domain dasar juga dimiliki oleh domain target
(Vendetti, 2005). Berdasarkan dua model inilah, model smart dikembangkan, yang
mana memiliki langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
1. Sajikan fenomena
2. Motivasi siswa
mengemukakan/merumuskan pertanyaan
3. Arahkan siswa
melakukan eksplorasi
4. Rumuskan simpulan
dan komunikasikan
5. Terapkan temuan
pada konteks baru
C. Daftar Pustaka
Ormrod,
J. Ellis. (2009). Psikologi Pendidikan
Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang. Jakarta: Erlangga.
Santrock,
J.W. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Salemba Humanika.
Slavin, R.E. (2009). Educational Psychology Theory and Practice. Eight Edition. Boston:
Allyn and Bacon.
Vendetti,
M., Matlen, B., Richland, L., Bunge, S. (2005). Analogical Reasoning in the
Classroom: Insight From Cognitive Science. International
Mind, Brain, and Education. Society and Wiley Periodicals. Inc. Vol. 9. No.
2
Tulisan ini
merupakan review dari ringkasan disertasi Masrah Latjompoh yang berjudul “Model
Pembelajaran Scaffolding Berbantuan Analogi (Model Smart) Dalam Pembelajaran
IPA Untuk Melatih Kemampuan Berpikir dan Menuntaskan Penguasaan Konsep Siswa
SMP” pada Sidang Terbuka Prodi Pendidikan Sain, Program Pascasarjana,
Universitas Negeri Surabaya, pada tanggal 8 Desember 2016.
0 comments:
Post a Comment