Selesai
di SD Negeri 4 Penganjuran, kita lanjutkan studi lapangan di sekolah yang
kedua, yakni di SD Negeri Model Banyuwangi. Kali ini kita diantar oleh seorang
guru dari SD sebelumnya dengan naik motor di depan bus yang kita tumpangi,
dengan tujuan agar tidak salah jalan lagi.
Sekitar
sepuluh menit, kita pun di SD yang kedua ini, perasaan takjub kembali muncul
dari kita-kita, meskipun masih di dalam bus. Yach.. sekolahannya sangat luas,
dibandingkan dengan kampus Pascasarjana Unesa sich, masih luasan ini. Luasnya
4,5 Hektar, nggak kebayang kan gimana luasnya?, kalau keliling jalan kaki yang bikin
capek dah pokoknya.
Disambut
dengan patung tari gandrung di pintu masuk, dan tentunya di sambut oleh para
guru dan kepala sekolah, langsung kita dipersilahkan masuk ke sebuah ruangan,
untuk mengikuti serentetatan acara dengan dipandu oleh seorang guru perempuan
sebagai MCnya. Nggak jauh beda dengan sekolah sebelumnya, kegiatan di sekolah
ini terdiri dari kegiatan pembukaan, sambutan dari rombongan kami, yang dalam
hal ini diwakili oleh Bapak Dr. Waspodo Tjipto Subroto, M.Pd., pemaparan profil
sekolah oleh Kepala Sekolah, tinjauan lapangan, tanya jawab, dan penutup serta
yang gak pernah ketinggalan adalah sesi foto bersama.
Langsung
saja yach ke kegiatan tinjauan lapangan.
Untuk
kegiatan ini, aku kebagian dalam hal sarana dan prasarana bersama dengan anggota
kelompok yang sebelumnya, kita didampingi oleh Pak Sam (kalau nggak salah
sich). Kita diberikan waktu selama satu jam tuk mengitari sekolah yang luasnya
4,5 hektar ini.
Pertama
kita masuk ke UKS, bersama dengan kelompok UKS kita masuk bersama-sama, kita
dijelaksan bagaimana sistem kerjanya, yang katanya setiap hari sabtu ada
petugas puskesmas yang datang secara bergiliran, mulai dari dokter gigi, ahli
gizi dan sebagainya. Selesai di UKS, kita kembali berputar-putar, bertemu
dengan kolam ikan, dan kantin sekolah.
Untuk
kantin sekolah jumlahnya ada empat, meskipun yang sempat kita kunjungi hanya
dua kantin. Oh.. yach, karena sekolah ini menuju sekolah adiwiyata mandiri,
ketika di nich kantin tidak nemukan makan ringan kesukaan anak-anak pada
umumnya, semua makanan terbungkus dengan daun, dan makanan yang tersedia pun
seperti soto, pecel, dan lainnya, begitu pula dengan minumannya, yang biasanya
pakai kantong plastik, di sini tidak berlaku, semuanya harus pakai botol yang
dibawa dari rumah, dan minumannya pun sari temulawak, sehat bener dach
pokoknya.
Lanjut
ke sarana dan prasarana berikutnya, kita menemukan yang namanya laboratorium
komputer. Kita pun masuk ke dalamnya mencoba untuk melihantnya apa yang sedang
siswa buat serta berbincang-bincangnya. Perasaan terperangah kembali muncul,
terhadap apa yang mereka perbuat, lagi buat apa coba?, mereka sudah buat blog
loch.. cuman kata hebat.. dan hebat... buat mereka.
Habis
dari laboratorium komputer, kita masuk ke beberapa kelas, dan kita pun sempat
juga menemukan yang namanya mushollah, lapangan sepak bola, green house, rumah
kompos, gelanggang olah raga, dan gedung serba guna. Pertama kali kita masuk ke
kelas tiga kalau nggak salah, di kelas ini kita menemukan semangat mengajar
yang luar biasa dari seorang ibu, meskipun dengan kondisi sakit jantung dan
harus mengonsumsi obat tiap hari, beliau masih tetap mengajar dengan sepenuh
hati. Ya Allah.. kita yang masih sehat bugar, kadang malas-malasan untuk
mengajar, tapi beliau yang kondisi seperti itu luar biasa semangatnya. Empat
jempol dach buat semangat ibu..
Selain
masuk ke kelas tiga, kita juga sempat masuk ke kelas lima, meskipun siswanya
lagi istirahat untuk persiapan sholat dhuhur, di dalam kelas masih ada sang
guru dan beberapa siswa di depan yang lagi geser-gesert mouse dan laptop, bisa
ditebak nggak mereka lagi mempersiapkan apa?, yach mereka lagi mau presentasi,
lagi membagi bagian slide power point masing-masing siswa.. wich wich... kelas
lima udah presentasi pakai power point.. (ditiap kelas sudah terpasang LCD
Projector loch di sekolah ini).
Tak
terasa waktu tinjauan lokasi sudah habis, dan kita harus kembali ke ruangan
semula untuk melakukan kegiatan berikutnya, yaitu sesi tanya jawab dan penutup.
Untuk sesi tanya jawab dibatasi oleh tiga orang penanya, yang diantaranya
pertanyaan yang muncul adalah bagaimana biaya perawatan sarana prasarana yang
begitu banyak dengan hanya bermodalkan pada dana BOS?, dan kegiatan ini pun
ditutup dengan kata-kata kesan dari ketua panitia, yang kemudian dilanjutkan
dengan penutup dan sesi foto bersama.
Terima kasih Kepala Sekolah, Guru,
Staff, dan Karyawan SD Negeri Model Banyuwangi yang telah menerima kami dengan
tangan terbuka untuk belajar di sekolah yang luar biasa ini, semoga kita
nantinya dapat menerapkan apa yang telah kami peroleh di sekolah ini... Amin
Mas, tau ga brp biaya masuk SD model ini?
ReplyDeleteMas, tau ga biaya masuk sd model ini?
ReplyDelete