Bahasa
Ngapak, itulah yang digunakan di kota ini, dengan aksen pengucapan yang agak
cepat, dan kalau diperhatikan sich hampir sama dengan bahasa Jawa, tetapi
belakangnya diganti dengan huruf “a”. Selain keistimewaan bahasa yang dimiliki,
kota ini juga memiliki beberapa wisata alam yang indah tuk dinikmati, seperti
yang satu ini, “GOA LAWA”
Goa
Lawa terletak di bawah kaki gunung Slamet, tepatnya di Desa Siwarak, Kecamatan
Karang Reja, Purbalingga, Jawa Tengah. Sebelum memasuki goanya, mata kita akan dimanjakan
dengan suasana yang hijau dengan pepohonan yang rindang, yang bikin mata kita
adem, sungguh berbeda dach dengan suasana pemandangan di kota... he.. he.. he..
Lets
go masuk ke Goa Lawa.
Pertama
masuk ke goa ini, kita harus rela menuruni beberapa anak tangga, yang tak tahu
entah berapa jumlahnya. Goa ini kira-kira panjangnya 1 km lebih, dan ketika
kita masuk kita harus rela berlembab-lembab ria, dan kadang kala kena juga kena
tetesan air dari staklatmit.
Tahu nggak kenapa goa ini dinamakan
Goa Lawa?
Di
dalam goa Lawa, terdapat goa-goa dan tempat-tempat, mungkin tempat bersejarah,
nggak tahu pokoknya, dan itu sudah ada nama-namanya tersendiri, di antaranya: Pancuran
Selamet/Sendang Drajat, Goa Langgar, Goa Angin, Balai Pertemuan Agung, Goa
Danau, Goa Pos, Goa Lorong Panembahan, Goa Naga, Goa Batu Semar, Goa Musium
Batu, Goa Cepet, Goa Waringi Selo, Goa Rahayu, Goa Ratu Ayu, Goa Dada Lawa, dan
Goa Batu Keris.
Oh
yach... selain goa Lawa, dalam kompleks ini, ada juga loch Goa Lorong Kereta,
yang konon katanya ini menjadi tempat persembunyian gitu... he.. he... he...
untuk gua yang satu ini, kita tidak bisa masuk ke dalamnya, kita hanya bisa
melihat mulut goanya saja, dari atas gitu.
Capek
berkeliling di goa Lawa, jangan khawatir akan kelaparan dan kehausan, karena
banyak penjual berderet di sepanjang jalan. Dan di sini kita akan menemukan
makanan khas dari kota Purbalingga yakni mendoan, yang bisa disantap dengan
ketupat/lontong.
0 comments:
Post a Comment