Menjadi
seorang guru adalah cita-cita sejak kecil. Alhamdulillah… cita-cita itu
akhirnya terwujud ketika saya selesai menyelesaikan S1 Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah di Universitas Sunan Giri Surabaya tahun 2013, dan saya menjadi
seorang guru di SD Darul Ulum Kota Pasuruan sejak 12 Pebruari 2014.
Ketika
masa SD bakat menjadi seorang guru saya sudah terlihat. Hal terlihat ketika
saya melakukan sekolah-sekolahan ketika pulang sekolah atau kalau hari libur di
rumah seorang teman dan saya selalu menjadi gurunya.
Pepatah
jawa mengatakan bahwa “guru digugu lan ditiru, sanes glugu turu”.
Artinya menjadi seorang guru adalah sebuah profesi yang sangat membanggakan,
karena seorang guru harus bisa menjadi suri tauladan bagi siswanya. Perilaku
seorang guru akan menjadi panutan siswa, yang akan diterapkan di lingkungan di
mana siswa berada, baik di sekolah, rumah, maupun masyarakat. Dengan demikian
seorang guru harus mencerminkan perilaku yang baik bagi siswanya, yang nantinya
bisa digugu lan ditiru siswa, bukan seperti glugu turu (pohon kelapa tidur),
yang hanya terbujur kaku.
Setiap
hari saya berangkat mengajar pukul 06.10 Wib. dan sampai di sekolah pukul 06.30
Wib. sesampai di sekolah yang menjadi rutinisa saya adalah membaca koran atau
kalau tidak membuka laptop untuk browsing mencari materi pembelajaran
yang akan disampaikan hari itu atau hanya sekedar mengecek e-mail.
Kegiatan itu saya lakukan selama 15 menit, dan selanjutkan masuk ke kelas.
Sesampai
di kelas, yang saya lakukan adalah mengambil sapu untuk membersihkan kelas,
meskipun sudah di sapu oleh petugas piket pada hari sebelumnya ketika pulang
sekolah. Dan yang membuat bangga saya di sini adalah ketika saya mengambil
sapu, siswa-siwa ikut berebut sapu meskipun itu bukan hari tugas piketnya.
Dengan itu, kita bersama-sama mebersihkan kelas kembali dengan cara menyapu
bersama dan mengepel.
Setelah
membersihkan kelas secara bersama-sama, tanpa dikomando lagi anak-anak sudah
duduk manis dan siap untuk mengikuti pembelajaran meskipun bel masuk belum
berbunyi. Pukul 07.00 Wib. kita berdoa bersama sebagai awal bahwa pembelajaran
akan dimulai.
Buah
dari kegiatan yang saya lakukan seperti di atas, dengan masuk kelas pukul 06.45
wib, dilanjutkan dengan membersihkan kelas secara bersama, dan tepat pukul
07.00 Wib pembelajaran di mulai adalah anak-anak menjadih lebih disiplin ketika
masuk kelas, apakah itu ketika masuk awal pembelajaran atau masuk kelas ketika
setelah istirahat?. Ketika Tettttt…. Bel berbunyi, anak-anak dengan tepat waktu
masuk ke kelas.
Benar
apa kata pepatah jawa tersebut, bahwasanya guru digugu lan ditiru. Kita
sebagai seorang guru harus bisa memberikan contoh yang baik kepada siswa kita,
karena siswa kita akan meniru apa yang kita lakukan. Dan sebagai seorang guru
kita jangan hanya sekedar memberikan perintah yang hanya bersifat lisan saja,
yang menyuruh anak untuk melakukan kegiatan A, kegiatan B, tetatpi sebagai
seorang kita duduk manis di meja. Selayaknyalah guru yang memulai dengan
perilaku yang nyata, dengan melakukan kegiataanya, nantinya siswa kita akan
meniru dengan sendirinya apa yang dilakukan oleh kita.
artikel ini
diikutsertakan dalam lomba menulis guru dan orang tua yang diselenggarakan
www.sekolah-akhlak.com dan https://motivatorkreatif.wordpress.com serta
Komunitas Guru Inspiratif.
Judi Sakong
ReplyDeleteAgen Sakong
Bandar Sakong
Agen Sakong Online
Kumpulan Agen Online
Trik Jitu Sakong
Trik Jackpot Sakong
Tips Jitu Sakong
Cara Menang Sakong
Jokerqq.com agen bandar66 online terpercaya di dindonesia
ReplyDeletesedia berbagai bonus menarik langsung cek saja guys
ingin tau Tips Nenek Moyang Menang Poker Online , Bandar66 , Judi DOmino ? Silahakan Cek website ini
http://www.jokerbandar66.com/