Ramadhan: Syahrus Shobri
Ramadhan tiba, ramadhan tiba, ramadhan tiba
Hatiku senang, hatiku senang, riang gembira
Kita berpuasa, kita berpuasa, tarawih juga
Menahan lapar, serta dahaga, agar bertaqwa
Sebuah lirik lagu gubahan, yang sangat populer disaat penulis
dan teman-teman seperjuangan memberi materi pondok Ramadhan di SDN Buncitan
Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2010/2011. Hampir setiap hari
lagu itu didendangkan, mulai dari kelas I hingga kelas VI.
Lirik lagu tersebut menggambarkan bahwa kita sebagai
umat Islam harus menyambut bulan Ramadhan dengan riang dan gembira, kenapa
demikian?, karena bulan Ramadhan merupakan satu bulan dari dua belas bulan di
tahun hijriyah yang memiliki banyak keistimewaan, di antaranya yaitu:
1.
Dari Abu Hurairah Ra.
كَانَ رَسُوْلُ
اللهِ ص.م. يُبَشِّرُاَصْحَابَهُ يَقُوْلُ: ((قَدْجَاءَكُمْ شَهْرُرَمَضَانَ، شَهْرٌمُبَارَكٌ،
كَتَبَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَا مَهُ، فِيْهِ تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَتُغْلَقُ
فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَحِيْمِ، وَتُغَلُّ فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ، فِيْهِ لَيْلَةٌ
خَيْرٌ مِنْ اَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ)) (رواه احمد
والنسائ)
“Rasulullah
Saw. biasanya memberi kabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda:
“Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah mewajibkan
kepadamu puasa di dalamnya, pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka,
pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat, juga terdapat pada bulan ini
malam yang lebih baik daripada malam seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh
kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa”. (HR. Ahmad dan Nasa’i)
Dari
hadits di atas menyatakan bahwa keistimewaan bulan Ramadhan yang pertama adalah
diwajibkannya umat Islam untuk berpuasa. Puasa (shoum atau shiam)
merupakan salah satu bentuk ibadah dalam Islam berarti menahan diri (menahan
nafsu) dari segala sesuatu yang membatalkan ibadah tersebut pada siang hari
(mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari), disertai dengan menahan
diri dari perkataan sia-sia dan perkataan yang merangsang dan selain dari keduanya
dari perkataan yang diharamkan dan yang dimakruhkan karena mengharap keridhaan
Allah Swt. dan menyiapkan diri serta untuk bertaqwa kepada Allah Swt. (Qs.
Al-Baqarah 183).
Selanjutnya
pada bulan Ramadhan pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan
para setan diikat. Ini menunjukkan bahwa bulan Ramadhan adalah syahrul
rahmah, yang artinya bahwa Allah Swt. melimpahkan rahmat-Nya kepada
hamba-hamba-Nya. Sebagaimana dijelaskan oleh Nabi Saw. dalam haditsnya bahwa
pada bulan Ramadhan pahala mengerjakan amalan sunah pada bulan Ramadhan
disamakan dengan pahala mengerjakan amalan wajib pada selain bulan Ramadhan,
dan pahala mengerjakan satu amalan wajib pada bulan Ramadhan disamakan dengan
pahala mengerjakan tujuh puluh amalan wajib di luar bulan Ramadhan.
Dalam
hadits di atas juga dijelaskan bahwa pada bulan Ramadhan terdapat malam lailatul qodar (malam mulia),
yaitu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan atau sama dengan 83 tahun 4
bulan, di mana pada malan itu pintu-pintu langit dibuka, do’a dikabulkan, dan
segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan, sebagaimana sabda Nabi
Saw.:
مَنْ قَام َلَيْلَةَ
الْقَدْرِاِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (متفق
عليه)
“Barangsiapa melakukan
shalat malam pada saat lailatut qodar karena iman dan mengharap pahala Allah,
niscaya diampuni dosa-dosanya yang lalu” (Hadits Muttafaq ‘Alaih)
2.
Ramadhan merupakan syahrul qur’an, yang mana dalam
bulan Ramadhan Allah Swt. menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk manusia yang mempunyai daya hidup untuk sepanjang
masa dan menjadi pengikat seluruh umat Islam di dunia. Sebagaimana firman Allah
Swt.:
شَهْرُرَمَضَانَ
الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْءَانُ (البقراه: 185)
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an”
(Qs. Al-Baqarah 185)
Selain
syahrus shiam, syahrul rahmah, dan syahrul qur’an, bulan
Ramadhan juga merupakan syahrus shobri yang artinya bulan kesabaran. Sabar
merupakan sikap menahan dan atau mengendalikan emosi, dan pada bulan Ramadhan
ini merupakan momentum yang sangat tepat untuk melatih kesabaran. Mengapa
demikian?
Jika
dibandingkan dengan sebelas bulan yang lainnya, umat Islam dengan bebas dapat
makan dan minum kapan saja, akan tetapi di bulan Ramadhan harus bersabar untuk
menahan lapar dan haus mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari,
karena diwajibkannya untuk berpuasa.
Selain
bersabar menahan dari haus dan lapar, di bulan Ramadhan juga umat Islam
berlatih untuk bersabar menahan dari segala sesuatu yang membatalkan, seperti
bersabar menahan lidah dari mengucapkan hal-hal yang tidak baik atau
marah-marah. Bahkan pada saat berbukapun dianjurkan untuk bersabar, dengan
tidak makan secara berlebihan atau terlalu banyak. Dalam bukunya “Kesempurnaan
Ibadah Ramadhan”, Abdul Manan Bin Hajji Muhammad Sobari mengatakan bahwa jika
seseorang makan, hendaknya ia mengisi perutnya menjadi tiga bagian, sepertiga
diisi dengan minuman, sepertiga diisi dengan makanan, dan sepertiganya lagi
dibiarkan kosong untuk udara.
Nabi
Saw. bersabda: “Allah Swt. tidak menyukai piring yang diisi penuh,
sebagaimana Ia tidak menyukai perut yang diisi penuh dengan makanan”. Dalam
kesempatan yang lain Rosulullah Saw. bersabda: “Cukuplah beberapa suap
makanan bagi seseorang sehingga ia dapat meluruskan punggungnya”.
Kata
sabar tidak asing lagi di telinga kita semua, bahkan sudah lumrah dikatakan
oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari, tertutama ketika seseorang terkena
musibah. Akan tetapi dalam praktiknya tidak semudah mulut mengucapakan, perlu rasa
ikhlas dan ridha. Tidak jarang kesabaran diidentikkan dengan
kelemahan dan ketidakberdayaan. Orang yang sabar kadang dilihat sebagai orang
yang pengalah dan tak berdaya. Padahal sabar adalah sumber kekuatan.
Di dalam
Al-Qur’an banyak sekali ayat yang menerangkan tentang keutamaan kesabaran. Hal
ini menunjukkan bahwa kesabaran menjadi penekanan terpenting bagi Allah Swt. yang
ditekankan kepada hamba-Nya. Di antara ayat Al-Qur’an tersebut yaitu:
1.
Surat Az-Zumar Ayat 10
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ
حِسَابٍ (الزمر: 10)
Sesungguhnya
hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (Qs.
Az-Zumar: 10)
2.
Surat An-Nahl Ayat 96
وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ
صَبَرُوا أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (النحل: 96)
“Dan kami pasti akan memberikan balasan kepada mereka yang sabar
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Qs.
An-Nahl: 96)
3.
Surat
Al-Baqarah Ayat 153
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
(البقره: 153)
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Qs.
Al-Baqarah: 153)
4.
Surat
Al-Anfal Ayat 66
وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal: 66)
Dari
beberapa ayat di atas, sungguh besar keutamaan sabar, mulai dari dicukupkan
pahala tanpa batas hingga pahala yang lebih baik dari apa yang telah
dikerjakan. Di syahrus shobri ini marilah kita berdoa bersama semoga
kita mampu melatih kesabaran kita dan dikuatkan kesabaran kita oleh Allah Swt.
Ya Allah,
Yaa Rahman, Yaa Rahim, Ampunilah Segala Dosa Sabar Ramadlan, Panjangkan
Umurnya, Mudahkan Urusannya, & Jadikan dia beserta anak keturunannya
sebagai orang orang yang engkau cintai dan engkau takdirkan bahagia di Dunia
dan di Akhirat Birahmatika Ya Arhamar Rahimin.
Amin…..
0 comments:
Post a Comment