Pages

Sunday, 19 February 2017

TRADISI UDIK-UDIKAN

Pagi yang cerah menyelimuti langit awan Jalan Brigjend Katamso II A Waru Sidoarjo. Ketika itu kita sedang asyik bermalas-malasan di kamar kos masing-masing. Yach.. karena hari ini adalah hari Minggu, semua warga kos pada libur, dan kebetulan kita juga lagi capek, habis ada tamu dari Blitar, Lamongan, dan Nganjuk. Kebetulan mereka semua menginap di kosan, habis menghadiri resepsi pernikahan teman. Ketika asyik istirahat, tiba-tiba ada tetangga kosan yang memanggil, bahwa ada udik-udikan di depan. Keluarlah kita semuanya, dan aku yang nggak tahu apa itu tradisi, tanyalah ke ibu-ibu yang ngajak tersebut.  

Enek Opo toh Bu...?? (Ada apa Bu...??)
Buk Syam Udik-Udiakan? (Kebetulan yang ngadain acara tersebut namanya Bu Syam)
Opo iku Bu..?? (Apa itu Bu..??)      
Wes telah ayok melok mengarep. (Ya udah ayo ikut ke depan)

Ikutlah saya ke depan untuk melihat acara udik-udikan tersebut. Ternyata.. eh.. ternyata.. Tradisi udik-udikan merupakan tradisi rebutan uang receh. Sang punya hajat melemparkan uang recehan, dan orang-orang yang hadir siap untuk merebutkannya. Tradisi ini di lakukan oleh keluarga Bu Syam karena baru saja beli sepeda motor. Pertama-tama tradisi ini diawali dengan memandikan sepeda motor yang baru dengan air kembang. Dan dilanjut dengan sebar uang recehan tersebut.

Ketika menyebar uang recehan, uang tersebut ditaruh di sebuah mangkok plastik yang yang bercampur dengan air dan kembang. Enggak tahu.. apa sebenarnya maksud dan tujuan diadakannya tradisi udik-udikan ini, karena aku baru tahu kali ini. Mungkin, sang punya hajat ingin berbagi rezeki dengan orang lain, karena sudah sudah memiliki rezeki berlebih, bisa beli sepeda motor seperti Bu Syam ini. Serta diberikannya keselamatan ketika mengendari sepeda motor tersebut ketika dijalan.

Yukk... mari kita lestarikan tradisi yang ada di negeri ini.

Jangan sampai punah, atau bahkan di klaim oleh negera lain.








2 comments:

  1. Waah serunya kebersamaan...mantap

    ReplyDelete
  2. Iya kak.. apa lagi di tengah kota besar, Uda banyak tradisi yang hilang... 😽😟😟

    ReplyDelete