TATA CARA MENUNTUT ILMU

اطلبوا العلم ولوبالصين فان طلب العلم فريضة على كل مسلم ان الملا ئكة تضع اجنحتها لطالب العلم
 رضابمايطلب

“Tuntulah ilmu walau di negeri Cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim. Sesungguhnya para Malaikat meletakkan sayap-saya mereka kepada para penuntut ilmu karena senang (rela) dengan yang ia tuntut”
(Hadits Riwayat Ibnu Abdil Bar)

Hadits yang diriwayatkan Ibnu Abdil Bar di atas,  menunjukkan bahwa menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Menuntut ilmu diperlukan sebuah usaha, meskipun itu jauh dari tempat tinggal, dan dalam hadits tersebut kita harus menuntut ilmu walaupun sampai ke negeri Cina. Mengapa harus ke Cina?, mungkin pada saat itu kemajuan peradaban yang ada di Cina.

Sungguh sangat pentingnnya ilmu pengetahuan, sampai-sampai menuntut ilmu diwajibkan bagi setiap muslim, dan kita disuruh menuntut ilmu sampai ke negeri Cina. Karena dengan menuntut ilmu kita akan bertambahnya ilmu pengetahuan, guna bekal kehidupan di dunia dan di akhirat. Misalnya yang berkaitan dengan keduniaan, dengan kemajuan teknologi di zaman sekarang, banyak manusia yang menghasilkan teknologi yang dapat mempermudah pekerjaaan manusia, seperti: robot, mesin, telepon, listrik dan sebagainya, itu semuanya adalah berkat ilmu pengetahuan. Begitu pula dengan persiapan kehidupan di akhirat, kita perlu memerlukan ilmu pengetahuan yang dapat membekali kita di akhirat kelak. Dengan demikian, berbekal ilmu pengetahuan yang kita punya, kebahagian di dunia dan di akhirat sebagai tujuan hidup insya Allah akan tercapai.

من ارا دالدنيا فعليه بلعلم ومن ارا دالاخرة فعليه بلعلم ومن ارا دهما فعليه بالعلم
Artinya:
“Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia, maka dengan ilmu, dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat, maka dengan ilmu, dan barangsiapa yang menghendaki keduanya (kehidupan dunia dan akhirat), maka dengan ilmu.”

Ilmu pengetahuan dapat kita peroleh dari pendidikan formal maupun non formal, untuk pendidikan formal bisa kita tempuh mulai dari SD/MI hingga ke Perguruan Tinggi, sedangkan pendidikan non formal bisa di dapat dari majelis ta’lim, televisi, radio, dan sebagainya. Dalam mencari ilmu, kita perlu akan namanya guru, guna mengarahkan dan membimbing kita, karena tanpa adanya guru kita bisa keblinger.

Mencari ilmu kita harus mengindahkan yang namanya tata cara dalam menuntut ilmu atau etika dalam menuntut ilmu, tidak seenaknya sendiri yang bisa membuat sakit hati dan amarah sang guru. Adapun tata cara menuntut ilmu adalah sebagai berikut:
1.    Belajarlah dengan giat dan penuh semangat. Berusaha menggunakan waktu dengan sebaiknya, jangan sampai berlalu begitu saja tanpa ada manfaatnya.
2.     Pelajari dengan baik pelajaran-pelajaran yang telah ditetapkan, sebelum engkau mendengarkannya dari guru di kelas. Apabila ada permasalahan yang menyulitkan, maka jangan ragu untuk bertanya dan mengungkapkan kepada salah seorang teman, agar dapat mendiskusikan dengannya sehingga dapat memahaminya. Dan jangan beralih pada permasalahan lain, sebelum masalah pertama benar-benar dipahami.
3.       Apabila telah ditempatkan pada satu tempat duduk tertentu oleh sang guru, maka jangan duduk di tempat lain. Bila seorang teman mengganggu dengan menduduki tempat duduk kita, maka jangan mencacinya atau bersikap kasar kepadanya. Tetapi cukup kita laporkan kepada sang guru. Guru kita akan menyelesaikan persoalan dan menempatkan kita di tempat yang telah ditentukan.
4.       Apabila guru telah memulai membacakan pelajaran, maka jangan sibuk berbicara dengan teman dan jangan berdebat dengannya. Perhatikan penjelasan guru dengan baik. Janganlah larut dalam lamunan dan hayalan di tengah-tengah pelajaran yang berlangsung. Bila menemukan kesulitan dalam memahami suatu persoalan yang telah diterangkan, maka mintalah kepada guru dengan sopan untuk mengulangi keterangan sekali lagi. Janganlah berkata keras kepada guru dan jangan menentangnya, jika guru tidak memperhatikan ucapan kita.
5.        Bila seorang murid telah melanggar sopan santun di hadapan guru, maka harga dirinya di mata guru dan teman-temannya jatuh dan dia berhak mendapatkan peringatan dan hukuman atas ketidaksopanannya tersebut.
6.     Apabila kita tidak menghormati guru kita lebih dari ayah kita, maka kita tidak akan dapatkan manfaat dari ilmu dan pelajaran yang disampaikan.
7.        Hiasan ilmu adalah tawadhu’ (merendahkan diri) dan sopan santun. Barang siapa yang tawadhu’ karena Allah, maka derajatnya diangkat oleh-Nya. Allah akan menjadikan seluruh makhluk-Nya cinta kepadanya. Tetapi barangsiapa sombong dan berakhlak jelek, maka jatuhlah martabatnya dalam pandungan manusia dan Allah menjadikan orang-orang benci kepadanya, bahkan hampir semua orang tidak memuliakan dan tidak menyayanginya.
8.    Tidak ada sesuatu yang lebih membahayakan kepada pelajar dari pada kemarahan guru dan ulama’. Karena itu, berhati-hatilah, jangan sampai membuat guru marah atau bertingkah tidak sopan di hadapannya. Sebab kemarahan guru itu paling tidak membuat kekecewaan. Oleh sebab itu, terimalah nasihat ini. Carilah keridhoan guru-guru kita dan mohonlah doa agar kita mendapatkan kemudahan dalam menuntut ilmu, mudah-mudahan Allah mengabulkan doa kita, hingga kita sukses.
9.      Apabila engkau sedang berkhalwat, perbanyaklah berdo’a dan mendekatkan diri kepada Allah, agar Allah memberi kita ilmu yang manfaat dan mengamalkannya. Sesungguhnya Allah maha mendengar segala do’a dan Maha Luas Anugerah-Nya.

Selanjutnya dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Abdil Bar, para malaikat membentangkkan sayap-sayap kepada orang yang menuntut ilmu, karena senangnya. Begitun pentingnya ilmu pengetahuan bagi seseotang sehingga malaikat bangga kepadanya. Selain itu, para penuntut ilmu oleh Rosulullah Saw. akan dijanjikan diberikan kemudahan jalan ke surga.

من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله به طر يقا الى الجنه
Artinya:
“Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menutut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (Hadits Riwayat Muslim)

Semoga kelak kita semua dipermudahkan menuju surganya Allah, berkat menuntut ilmu pengetahuan yang kita lakukan selama ini. Amin…!!!

Sumber:
Muhammad Syakir, Alih Bahasa: H.M. Fadlil Sa’id An-Nadwi. Nasihat Ayah Kepada Anaknya Agar Menjadi Manusia Berakhlak Mulia (Terjemahan Washoya Al-Abaa’ Lil-Abnaa’). Surabaya: Al-Hidayah.
 

CANON MAXIFY MB5370: PRINTER MULTI FUNCTION


Awal Maret kemarin, Canon melalui PT. Datascrip sebagai distributor resmi di Indonesia meluncurkan tiga varian printer terbaru, di antaranya adalah Canon Maxify MB5370. Mengapa dinamakan Maxify?, hal ini karena kemampuan maksimal yang dimiliki printer dalam hal mencetak yang sangat cepat dan banyak. Sehingga printer ini sangat cocok bagi kalangan bisnis yang membutuhkan banyak cetakan namun tetap efisien.

Canon Maxify MB5370  merupakan printer multi function, karena tidak hanya untuk mencetak dokumen, tetapi dilengkapi dengan copy, scan, dan fax. Kemampuan tersebut merupakan sebagian kecil yang dimiliki Canon Maxify MB5370, karena masih banyak kemampuan yang dimiliki oleh printer ini, di antaranya:

1.        Dapat langsung mencetak setelah 7 menit printer dinyalakan.
2.        Memiliki 2 tempat pengisian kertas, yang masing-masing dapat menampung 250 lembar.
3.    Kapasitas tinta yang diberikan memungkinkan pengguna untuk mencetak hingga 1.000 lembar hitam putih dan 700 warna.
4.     Kecepatan cetak hingga 23 ipm (image per minute) untuk hitam putih dan 15 ipm untuk berwarna.
5.        Resolusi cetak hingga 600 dpi dengan sistem tinta 4 single ink.
6.    Dapat memindai otomatis secara bolak-balik, karena dilengkapi fitur single-pass 2-side Auto Document Feeder (ADF) dengan dukungan sensor pemindai ganda (2 Sided Contact Image Sensor).
7.        Terkoneksi dengan Wifi, sehingga dengan leluasa dapat memindai dan mencetak dari tablet dan Smartphone yang bersistem iOs (via AirPrint) dan Android (via Maxify Printing Solutions – MPS), serta dokumen yang ada di Google Drive, OneDrive dan Evernote dengan menggunakan layanan MAXIFY Cloud Link.
8.        Hasil pindaian dapat langsung dikirim ke layanan cloud atau email dari printer dengan mengatur lewat LCD layar sentuh.
9.        Tersedia fitur penyimpanan yang memungkinkan kita bisa menyimpan 20 dokumen yang paling sering di-copy, dipindai, dan di-fax, sehingga pada saat kita membutuhkan kembali, kita dapat secara cepat memunculkan dokumen tersebut.
10.   Memiliki fitur Setting Restrictions, guna mengatur akses penggunaan printer dengan proteksi password.
11.   Port USB bisa dinonaktifkan sehingga dapat menghindari transfer dokumen yang tersimpan dalam printer.
12.    Dapat memantau seberapa sering printer digunakan untuk mencetak, meng-copy, memindai, atau fax, termasuk seberapa sering pencetakan duplex dilakukan.
13.    Dapat diprogram waktu ON/OFF-nya, sehingga dapat lebih menghemat listrik.

Dengan keunggulan yang dimiliki oleh Canon Maxify MB5370 tersebut, Canon telah berhasil menjawab tantangan kebutuhan dari pelaku bisnis dalam hal kebutuhan cetak, karena dengan menggunakaan Canon Maxify MB5370 semuanya dapat dikerjakan dengan cepat serta hemat, mulai dari kertas, tinta, hingga pemakaian listrik.

Canon sebagai brand printer nomor satu di Indonesia, melalu PT. Datascrip memberikan garansi 2 tahun untuk Canon Maxify MB5370 mulai dari peluncuran, yaitu hingga akhir Juni 2015. Dan kita dapat memperolehnya di Datacrip Service Centre yang tersebar di 10 kota, yaitu Jakarta, Bekasi, Bandung, Surabaya, Semarang, Palembang, Pekanbaru, Medan, Balikpapan, dan Makasar dengan harga Rp. 4.125.000,00

Sumber:


Artikel ini diikutsertakan dalam lomba Blogger Competition Printer Canon Maxify yang diadakan Canon (Indonesia)


 

R.A. Kartini: Habis Gelap Terbitlah Terang

Habis Gelap Terbitlah Terang…!!  Siapa yang tidak tau dengan kata-kata itu…?? Ya betul.. kata itu merupakan judul buku kumpulan surat-surat R.A. Kartini. Pahlawan emansipasi wanita Indonesia. Ketika semasa hidupnya, Kartini harus dihadapkan dengan masalah adat kebudayaan daerah setempat, yakni seorang wanita tidak bisa menentukan dan mewujudkan kehendak sendiri, harus mengikuti apa kata orang tua.

Ini membuat iri kartini, kenapa seorang perempuan harus dihalang-halangi untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi sedangkan laki-laki tidak???. Kartini ingin mendapatkan pendidikan yang tinggi, layaknya kakak keduanya, RMP Sasrokartono, yang pendidikannya cemerlang di TU Delft Belanda dan menguasai 26 bahasa.

Kartini yang mengidolakan kakaknya, dan ingin sekolah ke Belanda, akan tetapi terhalang, lantas membuat Kartini mengkritik dengan berkorespondensi dengan orang-orang Belanda seperti: Estella H. Zeehandelaar, J.H. Abendanon dan isterinya (Rosa Abendanon), serta Prof. Anton.

“Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak-anak wanita, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak wanita itu menjadi saingan laki-laki dalam hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya yang diserahkan alam (sunatullah) sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama.” (Surat Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1901)
“Pergilah, laksanakan cita-citamu. Bekerjalah untuk hari depan. Bekerjalah untuk kebahagiaan beribu-ribu orang yang tertindas. Di bawah hukum yang tidak adil dan paham-paham palsu tentang mana yang baik dan mana yang jahat. Pergi! Pergilah! Berjuang dan menderitalah, tetapi bekerja untuk kepentingan yang abadi.” (Surat Kartini untuk Nyonya Abendanon, 4 September 1901)
Dua pucuk surat itu merupakan sebagian kecil surat Kartini yang terangkum dalam buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” atau “Door Duisternis Tot Licht” dalam bahasa Belanda.
Tahu tidak dari mana asal muasal kata habis gelap terbitlah tereang tersebut???. Ternyata kata itu diambil dari ayat Al-Qur’an Surah Al-Baqarah [2] ayat 257:

الله ولي الذين امنوا يخرجهم من الظلمت الى النور
Artinya:
“Allah pelindung orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya (iman).”

Kartini mendapatkan kata tersebut ketika dia membaca kitab Faidhur Rahman, kitab tafsir Al-Qur’an berbahasa Jawa yang dihadiahkan oleh Kiai Sholeh Darat[1]. Kitab ini merupakan permintaan Kartini, ketika belajar ngaji bersama sang Kiai. Waktu itu belajar Surah Al-Fatihah dan diterjemahan, Kartini merasa kagum dengan terjemahan dari Surah Al-Fatihah, dan meminta kepada sang Kiai untuk menerjemahkan semua isi Al-Qur’an dengan bahasa Jawa. Memang ketika masih anak-anak, layaknya kebanyakan orang. Kakek Kartini Pangeran Ario Tjondronegoro IV menitipkan Kartini kepada Kiai untuk menimba ilmu agama. 

Sumber:
1. Koran Jawa Pos, Selasa, 21 April 2015
2. Pengajian Assalam TVRI Jawa Timur, Rabu, 22 April 2015




[1] Kiai Sholeh Darat[1] yang memiliki nama lahir Muhammad Sholeh bin Umar Al Samarani, lahir di Desa Kedung Jumbleng, Kecamatan Mayong, pada tahun 1820 dan meninggal pada 18 Desember 1903 (28 Ramadhan 1321 H.).
 

Bulan Rajab

ان عدة الشهور عند الله اثنا عشر شهرا في كتب الله يوم خلق السموت والارض منها اربعة حرم , ذلك الذين القيم , فلا تظلموا فيهن انفسكم وقاتلوا المشركين كافة كمايقاتلونكم كافة , واعلموا ان الله مع المتقين

Artinya:
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang takwa.” (Qs. At-Taubah [9]: 26)

Pada ayat di atas, dijelaskan bahwa jumlah bulan menurut Allah Swt. ada dua belas bulan dan ini sudah tertulis dalam lauful mahfudz, semenjak penciptaan bumi dan langit. Jumlah bulan yang dua belas ini sama dengan halnya jumlah bulan dalam tahun-tahun yang ada sekarang, seperti penanggalan qomariyah dan syamsiyah. Akan tetapi yang dimaksud bulan pada ayat di atas adalah bulan qomariyah.

Dalam dua belas bulan yang ada, terdapat empat bulan haram, yakni empat bulan yang dilarang untuk melakukan peperangan. Terkecuali jikalau orang-orang musyrikin mengkhianati atau menyerang pada bulan haram tersebut maka kita wajib untuk mempertahankan diri dan membalas kejahatan dengan kejahatan, sebagaimana firman Allah Swt. dalam Surah Al-Baqarah [2] ayat 217:

“Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Tetapi menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidil Haram, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Sedangkan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu, jika mereka sanggup. Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”

Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan haram terebut. Bulan rajab merupakan bulan ketujuh dari penanggalan hijriyah, dan pada bulan inilah Rosulullah Saw. melakukan Isro’ Mi’roj dan mendapatkan perintah sholat lima waktu.

رجب شهر الله , وسعبان شهري , ورمضان شهرامة
Artinya:
“Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.”

Seperti yang kita ketahui bahwa kata Rajab tersusun atas huruf Ro’, Jim, dan Ba’. Dari masing-masing huruf ini memiliki makna tersendiri, ro’ yaitu rohmatullah (rahmat Allah Swt.), jim yakni jurmul ‘abdi wajinayatuhu (dosa-dosa kemaksiatan yang dilakukan manusia), sera ba’ yang artinya birullah (kebaikan Allah Swt.).

Sebuah cerita dikisahkan tentang seorang perempuan dari tanah Baitul Maqdis. Dia adalah seorang ahli ibadah. Dan ketika bulan rajab datang dia meningkatkan ibadahnya dengan amalan-amalan sunnah serta dengan membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 12.000 kali. Karena sangat memuliakan bulan Rajab ini dan mengharap ridho Allah swt. dengan beberapa amalan yang dilakukan, sehingga membuat lupa akan kesehatannya dan dia sakit. Ketika sakit, perempuan ini berwasiat kepada anak laki-lakinya “Nak….!! kalau nanti ibu meninggal, ibu kafani dengan mukena yang ibu pakai buat memuliakan bulan Rajab ini.”

Perempuan ini pun meninggal dunia, dan anak laki-lakinya tidak melakukan wasiat sang ibu. Mungkin dia malu dengan tetangganya, karena kain yang digunakan untuk mengafani ibunya kain yang kumal. Setelah menguburkan sang ibu, malamnya anak laki-laki ini mimpi didatangi ibunya “Kenapa nak kamu tidak melakukan wasiat ibu. Aku tidak Ridho.” Akhirnya, laki-laki itu terbangun dari tidurnya dan merasa bingung karena tidak mendapat ridho dari sang ibu.

Sang anak pun mendatangi makam sang ibu dan menggalinya. Akan tetapi jasad sang ibu tidak ada, dan membuat anak ini menangis sejadi-jadinya dan dan merasa kebingungan bagaimana lagi caranya untuk melakukan wasiat sang ibu, serta kemudian terdengar suara “Barang siapa yang memuliakan bulan Rajab, tidak akan sendirian di dalam kuburnya. Dan akan ditempatkan di tempat yang paling mulia.”

Sebuah kisah lagi diceritakan ketika sahabat Syauban sedang berjalan-jalan bersama dengan Rosulullah Saw.  Dan ketika sampai di kuburan, Rosulullah Saw. berhenti, menagis, dan memanjatkan doa kepada Allah Swt. Lantas sahabat Syauban bertanya, “Mengapa menangis, Ya Rosulullah…??”

“Penduduk kuburan ini sedang mendapatkan siksa. Dan saya menangis karena tidak tega, serta memohon keringanan siksaan kepada Allah Swt.” jawab Rosulullah Saw.

Lantas Rosulullah Saw. berkata, “Sahabat Syauban.. andaikan kita puasa satu hari  datau malamnya kita tidak tidur untuk berdzikir dan meminta pengampunan kepada Allah Swt., maka dia tidak akan di adzab dan disiksa alam kuburnya.

Melihat dua cerita di atas, bahwa keuatamaan di bulan Rajab ini sangat agung. Maka kita yang diberikan kesempatan masih hidup di bulan Rajab ini, maka sepatutnya kita meningkatkan amalan ibadah (puasa, dzikir, dsb), dan meminta pengampunan serta keselamatan di hari kiamat. Karena belum tentu kita masih hidup dibulan Rajab yang akan datang.


Tulisan ini merupakan intisari dari pengajian rutin 2 mingguan (Rabu, 22 April 2015) di Mushollah Al-Hidayah (Desa Gayam Rt. 01 Rw. 03 Kecamatan Gondangwetan Kabupaten Pasuruan) yang diasuh oleh Ustadz Abdulloh
 

PERSAHABATAN TUJUH ANAK MANUSIA

Judul                           : Amazing Genius: Kerja Keras Itu Manis
Penulis                         : Komikus Rif’an (Rifan Binar Nusantara)
Penerbit                       : Ping
Tahun Terbit                : 2013
Tebal                           : 336 Halaman

Suasana SMU Murid teladan, sebuah sekolah favorit di kota Jogja, begitu tampak ramai. Tampak anak-anak yang baru saja mengikuti tes ujian masuk pada ribut untuk melihat hasil tes di papan pengumuman. Sementara itu, di lapangan basket, tujuh anak yang disebut-sebut genius itu sedang duduk santai melihat anak-anak baru yang sibuk melihat hasil tes. Ketujuh anak itu bernama Mujahid, Nurul, Fitri, Dyah, Ambar, Rifan, dan Desti.

Di tengah keyakinan ketujuh anak yang sudah yakin lulus tes dan memilik nilai paling gede dan teratas, tampak seorang bapak dan anak cowoknya dengan raut wajah kecewa. Dia adalah seorang kepala sekolah SMU Bintang Harapan, sekolah yang terkenal dengan murid-muridnya yang terbelakang dengan anaknya Heri. Akhirnya ketujuh anak genius itu menghampiri bapak dan anaknya tersebut. Dan yang membuat kaget sahabat-sabatnya, disini adalah Fitri memutuskan untuk mendaftar di SMU Bintang Harapan, dan menolak untuk sekolah di SMU Murid Teladan meskipun sudah diterima.

Keesokan harinya, Fitripun mulai bersekolah di sekolah yang bangunannya bak tempat shooting film horor. Dan langkah fitri tuk sekolah di SMU ini pun diikuti oleh keenam sahabatnya. Karena mereka ingin mengubah image sekolah yang sejak dulu terdengar buruk dan rendah di mata orang-orang.
Rencana demi rencana mereka susun, mulai dari menduduki OSIS, merenovasi guru, bangun kembali ekstrakurikuler, unjuk gigi ikutan lomba, renovasi sekolah habis-habisan, menghidupkan mading, mengadakan tantangan lomba antar sekolah, hingga mengikutsertakan anak-anak lain dalam lomba.

Renovasi Guru. Dari 19 jumlah guru di SMU Bintang harapan 10 di antaranya bermasalah. Bapak Sugali, guru Biologi yang selalu datang ke kelas bukan mengasih pelajaran, tapi malah tidur, dan dia mengusulkan kalau tidur dijadikan ekstra tambahan dalam belajar dan masuk dalam kurikulum. Serta, Ibu Sutarmi, guru sejarah yang pintar dan ahli sejarah. Akan tetapi dalam menyampaikan pelajaran terlalu overacting, dan bernafsu. Sampai-sampai selalu menyempatkan acara memukul pantat kalau salah satu murid berbuat curang atau ribut waktu pelajaran.

Bangun kembali ekstrakurikuler. Pagi itu, seorang cowok dengan rambut spy berdiri tepat di pintu ruang kepala sekolah. Nurul berencana untuk minta izin untuk mengadakan lagi ekstrakurikuler. Gayung bersambut, sang kepala sekolah memberikan izin untuk bangun kembali ekstra, dan mengumumkan dihadapan murid-murid ketika upacara bendera. Salah satunya adalah ekstra karate, yang dipandu oleh Diah. Pukul 14.30 Wib, mereka berkumpul di lapangan untuk memulai ekstra. Cowok-cowok berbaris dibelakang Diah, dan Pemanasan pun dimulai. Tapi, murid-muridnya ini bukan serius merhatikan Diah lagi memperagakan gerakatan karatenya, mereka asyik memperhatikan pinggul Diah. (Dasar mesum,, teriak Diah).

Mengadakan tantangan lomba antar sekolah. Dua bulan kemudian, di ruang OSIS SMU Bintang Harapan, tujuh sahabat itu berkumpul untuk membahas persiapan nantangin lomba buat sekolah-sekolah unggulan di Jogja. Selebaran pun sudah siap di tempel di sekolah lawan, mulai dari SMU Murid Teladan, SMU Tunas Kelapa, SMU Rumah Dunia, dan SMU 12345 Jogja. Keesokan harinya, sebuah meja terhias rapi di aula SMU Bintang Harapan untuk menunggu peserta dari SMU-SMU teladan yang ditantang. Yang datang bukan peserta, namun layangan surat ejekan dari 40 sekolah yang ditantang.

Saat aku lihat berita ini, rasanya aku terharu. Baru kali ini ada SMU bobrok yang unjuk gigi melawan SMU-SMU teladan di Jogja ini. Salut! Salut banget! Tapi … tunggu! Aku salut bukan karena ide kalian itu. Tapi, aku salut karena kalian tolol! Sudah tau goblok, terbelakang, gurem, pencetak rekor pengangguran terbanayak, masa nantangin kami lomba adu bakat? Udah kebalik dunia? Aduh, ampun deh! Seandainya kami daftar dan ikutan lomba kalian, pulang-pulang kami bisa tertular penyakit bobrok kalian! Maaf aja ya. (salah satu surat dari SMU Murid Teladan)

Ikut serta dalam lomba. Suasana Jogja Expo Center begitu ramai. Banyak banget terpasang spanduk lomba di dinding-dinding ruangan. Delapan utusan dari SMU Bintang Harapan siap tuk mengikuti lomba sains dan adu bakat. Pukul Sembilan pagi, akhirnya lomba dimulai. Fitri mengikuti lomba fisika. Mujahid mengikuti lomba matematika. Ambar ikut lomba akuntansi. Desti unjuk kebolehan dengan kemampuan biologi. Dyah dengan kemampuan bahasa inggrisnya. Nurul menunjukkan kebolehan dengan kemampuan bahasa Indonesia. Sedangkan, Rifan dan Heri ikut adu bakat seni dan olahraga.

Persaingan dalam lomba sangat sengit, karena lawan yang harus menghadapi anak-anak genius dari sekolah lainnya, seperti Selly dari SMU Palapa, cewek genius yang hampir mengalahkan Fitri di olimpiade fisika SMP se-Asia. Berkat usaha dan kerja keras delapan utusan SMU Bintang Harapan membuahkan hasil, mereka bisa melawan semua lawan-lawannya. Kabar kemenangan Fitri Cs didengar oleh Bapak wali kota, dan berencana akan merenovasi gedung sekolah. Sehingga kesan angker dan horor pun sirna.

Novel Perjuangan tujuh anak genius untuk mengangkat derajat sekolah sangat menginspirasi. Karena berkat perjuangan keras yang dilakukan oleh tujuh murid SMU ini, berbuah manis dengan mengubah image sekolah yang terbelakang dan murid-muridnya yang bodoh menjadi sekolah favorit kota jogja. Murid SMU seperti Fitri Cs saja bisa mengubah image sekolah, kita sebagai guru pasti bisa mencontoh apa yang dilakukan oleh mereka.

Persahabatan adalah segalanya. Hal ini yang bisa dicontoh dari persahabatan tujuh anak genius ini. Ketika Fitri memutuskan bersekolah di SMU Bintang Harapan, dan meninggalkan SMU Murid Teladan, keenam sahabatnya pun mengikuti langkahnya. Karena keenam sahabat ini sudah berjanji kalau selalu akan bersama-sama ketika SMP. Meskipun akhirnya Dyah harus tinggal di luar negeri.


Bahasa yang digunakan dalam novel ini sangat ringan dan santai, serta disisipi dengan bahasa yang gokil, sehingga kita yang baca dibikin ketawa sendiri. Tingkah laku dari para tokoh dalam cerita pun tidak kalah gokilnya, seperti Kakek Broto, Doni, Aji, Bramantyo Satmoko Bubrah Selero, Tabah Dipekso, dan Clara Sapitri. Tingkah tidak masuk akal, tetapi sangat menghibur. Jadinya, buku ini wajib kit abaca selain menginspirasi, juga mengocok perut…. J
 

MENULIS DAN MANFAATNYA

Menulis merupakan suatu aktivitas yang melahirkan apa yang ada di pikiran atau apa yang diproses pikiran. Kita semua tentunya pernah menulis, seperti menulis surat untuk teman kita atau untuk guru kita, atau untuk orang tua kita. Jadi, dengan pernah menulis surat semacam itu, tentu kita sudah punya bekal untuk menulis. Memang banyak jenis tulisan (buku, artikel, cerpen, novel, dll), tentu kita perlu memahami karakteristik dari jenis tulisan apa yang akan kita tulis. Misalnya menulis artikel, maka kita harus menggunakan bahasa yang lebih formal dan kalimatnya tertata dengan rapi, serta kita perlu membaca beberapa artikel tulisan orang lain di media cetak atau elektronik sebagai referensi penulisan.

Setiap orang terlahir dengan potensi tidak terbatas, born to be genius (dilahirkan untuk menjadi jenius). Jadi gunakan potensi yang kita miliki untuk banyak membaca serta untuk menulis apa yang kita pikirkan sehingga menjadi sebuah tulisan. Membaca merupakan kunci sukses menulis. Tidak bisa membaca berarti tidak bisa menulis. Malas membaca berarti malas menulis. Tidak ada waktu untuk membaca, berarti tidak ada waktu untuk menulis. Membaca merupakan sumber inspirasi dalam menulis. Dengan membaca buku kita dapat memperkaya isi dari tulisan yang kita tulis dan memberikan warna (tidak kering). Akan tetapi, Membaca saja tidak cukup, untuk mendapatkan topik-topik tulisan yang tajam dan asli, kita perlu melakukan perenungan.

Menulis sebuah artikel laksana kita menjawab sebuah soal ujian. Pertama kita harus membaca dan memahami dari soal pertanyaan, kemudian kita tuangkan jawaban pada lembar jawaban dengan tulisan. Banyak manfaat yang kita dapatkan dari menulis, di antaranya:
1.     Dengan menulis kita bisa menuangkan ide, gagasan, atau nilai dengan lebih leluasa dan terkontrol. Maksudnya adalah, dengan media tulisan kita bisa membaca secara berulang-ulang apa yang kita tulis sebelum apa yang kita tulis kita berikan kepada pembaca (mengoreksi isi bacaan/editing). Berbeda dengan bahasa lisan, yang tidak bisa diralat dan hanya spontanitas.
2.        Dengan tulisan, sebuah gagasan kita menjadi lebih luas.  Maksudnya adalah, ketika tulisan kita disebarluaskan kepada pembaca, baik melalui media cetak atau elektronik berarti kita telah memengaruhi banyak orang berbeda dengan tulisan yang hanya disimpan pada lemari dan penyampaian secara lisan. Tidak kebayang jikalau kita menyampaikan gagasan secara lisan, berapa banyak energi dan waktu yang kita perlukan untuk menyampaikan kepada ribuan orang.
3.        Gagasan yang kita tulis dan tersebar akan terdokumentasi cukup lama. Dengan tulisan kita yang tersebar luaskan dengan berbagai media seperti media cetak, elektronik, dan yang terbukukan akan terdokumentasi di rak-rak perpustakaan. Sebagai contoh juga, ketika kita membaca buku hasil karya penulis yang telah lama meninggal dunia, berarti tulisan seorang tokoh yang tertulis rapi ini menunjukkan bahwa tulisan tokoh tersebut terdokumentasi dengan lama, meskipun orangnya telah lama meninggalkan dunia.
4.        Dengan menulis kita bisa melakukan banyak hal. Banyak yang kita lakukan dari menulis, seperti membuat proposal (usulan kegiatan), menulis laporan, menulis hak jawab di media dan lain-lainnya memerlukan keterampilan menulis. Tulisan juga bisa menjadi sarana promosi.

Menulis adalah hal yang tidak susah, yang susah adalah untuk memulainya. Apalagi kalau orang yang suka membaca buku, pasti untuk menulis akan lebih mudah. Menulis adalah ibarat bicara dengan teman atau keluarga kita. Bicara tidaklah sulit, begitu pula dengan menulis. Menulis hanyalah pembicaraan yang dimuat dalam tulisan. Dengan demikian menulis adalah hal yang sangat mudah, yang penting adalah ada kemauan dan niat.

“Keberhasilan ditentukan oleh 99% kemauan, selebihnya bakat” (Einstein)


Sumber: Danial, R. Deni Muhammad. 2008. Menjadi Penulis Mulai dari Sekarang.  Semarang: PT. Sindur Press